TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tersembunyi di antara pemukiman warga yang padat di Kelurahan Tikala Ares Lingkungan 2, Kecamatan Tikala, Manado, Sulawesi Utara, objek wisata Watu Sumanti berperang dengan zaman.
Ia masih terus mencoba eksis.
Berhadapan dengan penduduk yang modern dan individualis, watu (batu) itu sesekali menampakkan kesaktiannya; ia menggandakan diri.
Pada waktu-waktu tertentu, ia menang atas zaman.
Banyak warga yang datang padanya, meletakkan dupa maupun sesajen.
Namun lebih banyak ia dikalahkan.
Bahkan warga sekitar yang sejarahnya dilahirkan dari batu itu tak mau tahu dengan keberadaannya.
Tribunmanado.co.id mengunjungi tempat itu beberapa waktu lalu.
Watu itu berlokasi di depan Kantor Kelurahan Tikala Ares.
Kantor berada di ujung lorong sempit pada jalan yang menghubungkan daerah Banjer, Pumorow, dan Tikala.
Lokasi itu hanya terpisah jarak puluhan meter dengan kantor Walikota Manado.
Watu tersebut terdiri dari sekira sepuluh batu vertikal dengan ukuran 15-30 cm.
Batu-batu itu berhadapan dengan tiga batu pipih dan pendek.
Aneka sesajen serta dupa digelar di atas tiga batu pipih tersebut.
Watu tersebut dipagari dengan pagar besi.