Cerita Rakyat

Kisah Percintaan Bidadari dan Manusia di Pemandian Tumetenden Airmadidi Minut Sulawesi Utara

Penulis: Arthur_Rompis
Editor: Rizali Posumah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Percintaan Bidadari dan Manusia di Pemandian Tumetenden Airmadidi Minut Sulawesi Utara

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pariwisata butuh cerita. Cerita membuat sebuah lokasi wisata memiliki nilai jual.

Contohnya lokasi wisata Pura di tengah laut di Bali. 

Cerita tentang selendang Resi yang menjadi ular di goa dekat Pura membuat turis penasaran.

Di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, ada lokasi wisata yang punya cerita dan berpotensi membuat turis penasaran untuk kemudian jatuh cinta.

Lokasi tersebut adalah Pemandian Tumetenden di Kelurahan Airmadidi Bawah, Kecamatan Airmadidi. Panoramanya indah.

Ada air yang bisa diminum dan dipercaya bisa menyembuhkan.

Jejak berupa mitos sejarah bertebaran pada setiap jengkalnya.

Kolam beserta sembilan pancurannya seolah bercerita tentang kisah cinta yang tak biasa, romantis, penuh dengan drama dan lika liku, antara anak manusia dan bidadari, seperti dongeng yang dipercaya warga setempat. 

Siapapun yang mendatangi tempat itu bakal merasakan sebuah keindahan spiritual dari cinta dan perjuangan untuk mempertahankannya disamping keindahan panorama alam yang terkandung disana.

Ini bisa memikat turis asing, terutama dari negeri romantis seperti Prancis, Italia dan Korea Selatan.

Alkisah, beribu - ribu tahun lalu, setiap selesai berburu, Mamanua selalu singgah di tempat pemandian itu.

Nah, pada suatu hari, salah seorang pesuruh melapor pada Mamanua bahwa tempat pemandian itu kotor.

Mamanua pun marah mendengar kabar itu. Karena penasaran siapa yang berani melakukan hal itu, Mamanua kemudian menelusurinya.

Setelah menunggu di tempat tersembunyi dekat tempat pemandian itu, Mamanua akhirnya mendengar bunyi angin ribut dari arah timur.

Bunyi angin itu semakin lama semakin mendekat.

Halaman
1234

Berita Terkini