Segini Uang Hasil Tambang Ilegal yang Disetorkan Ismail Bolong ke Petinggi Polri, Pengakuannya Viral

Editor: Alpen Martinus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Ismail Bolong, Eks Polisi Viral Ngaku Setor Uang Tambang Ilegal Rp 6 Miliar ke Petinggi Polri

Setelah video pernyataan tersebut viral di media sosial, muncul video permintaan maaf dari Ismail Bolong terkait pernyataan mengenai penyerahan uang tambang.

Ia mengatakan video awal yang viral direkam dalam kondisi tertekan di sebuah hotel di Balikpapan.

Dia juga menyatakan tak mengenal perwira tinggi yang dimaksud, termasuk tak ada penyerahan uang seperti yang sempat ia katakan.

Sementara itu informasi lain menyebut Ismail Bolong berprofesi sebagai pengusaha tambang dan ternyata Ismail Bolong adalah mantan anggota polisi.

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo, mengatakan Ismail Bolong sebelumnya adalah anggota kepolisian di wilayah hukum Polda Kaltim.

Tetapi Yusuf mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Ismail Bolong telah resmi mengundurkan diri atau belum.

“Setahu saya dia sudah mengundurkan diri, tapi step-nya sudah keluar atau belum masih kami kroscek,” ungkapnya, Sabtu (5/11/2022).

Sementara itu, Kapolres Samarinda, Kombes Ary Fadli, mengungkapkan Ismail Bolong pernah bertugas di Polresta Samarinda. Jabatan terakhir yang diemban Ismail Bolong adalah Aiptu.

Menurut Ary, Ismail Bolong mengundurkan diri karena ada urusan keluarga.

“Pangkatnya terakhir itu Aiptu. Katanya karena urusan keluarga. Tapi kami pastikan dia sudah keluar dari Polri,” katanya.

Dari berbagai sumber terpercaya media ini, Ismail Bolong kini berusia 46 tahun dan memang asli berasal dari Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

April 2022 lalu, Ismail Bolong juga menyempatkan berkunjung ke kampung halamannya di Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.

Dalam rangkaian kegiatan menghadiri undangan Bupati Bone dan menjelang Hari Jadi Bone ke-692.

Tak banyak sumber bersedia mengatakan tanggal lahir pria ini, maupun bertempat tinggal dimana dan kapan berpindah ke Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

( Tribunpekanbaru.com / Kompas.com / Tribun Kaltim)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Berita Terkini