Kasus Ferdy Sambo

Perintah Ferdy Sambo soal Skenario Tembak Menembak Brigadir J dan Bharada E Dipercaya Penyidik

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ferdy Sambo soal Skenario Tembak Menembak Brigadir J dan Bharada E Dipercaya Penyidik.

"Kamu Akpol berapa?," balas Sambo

"Siap saya Akpol 2013 jenderal. Perintah untuk kami jenderal," jawab Rifaizal.

"Kamu jangan kenceng-kenceng nanyanya ke Richard. Dia sudah membela keluarga saya.

Bharada E Diintimidasi Pihak Ferdy Sambo di Awal Kasus, Minta Keluarga di Manado Hati-hati (Kolase Tribun Manado/ Tribunnews)

Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa yang membuat psikologis terganggu. Bisa ya?," tegas Sambo.

Lalu, Rifaizal pun merasa dirinya telah bersalah karena terlalu keras dengan Bharada E.

Dirinya merasa bertanya terlalu keras dan terkesan mencecar Bharada E.

"Jadi pada saat itu kami merasa mungkin saya yang salah karena saya bertanya terlalu keras dan mencecar saudara Richard pada saat itu.

Tidak lama kemudian kami lanjutkan proses olah TKP.

Kami ikut awasi, awasi berapa ruangan dan kami pastikan ruangan tersebut terdokumentasi dengan baik," tukasnya.

Diketahui, dalam perkara ini ada tujuh anggota polri yang ditetapkan sebagai terdakwa melakukan perintangan penyidikan

atau obstraction of justice tewasnya Brigadir J dengan menghancurkan dan menghilangkan barang bukti termasuk CCTV.

Mereka adalah Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan; Agus Nurpatria; Chuck Putranto; Irfan Widianto; Arif Rahman Arifin; dan Baiquni Wibowo.

Keseluruhannya didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Terkini