TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah berupaya mengurangi sampah plastik di laut.
Harapannya tahun 2025 kampanye ini sudah membuahkan hasil, sampah di setidaknya berkurang.
Adi Chandra Kepala Pelabuhan Perikanan Bitung mengungkapkan, salah satu kampanye mengurangi sampah plastik yakni Bulan Cinta Laut.
Baca juga: Lolly Pasang Badan Bela Nikita Mirzani Sang Ibu, Ungkap Kekesalan di Media Sosial
Baca juga: Misi NasDem dan Anies Baswedan Menangkan Hati Pemilih Sulawesi Utara, Pengamat Sentil Nasib Gerindra
Sulut pun jadi daerah yang masyarakat banyak berprofesi sebagai nelayan.
Kampanye ini diharapkan bisa menyentuh masyarakat untuk tak membuang sampah di Laut, selain itu nelayan diharapkan saat melaut bisa mengangkat sampah di dekatnya.
"Kita ingin masyarakat nelayan, masyarakat pesisir menyadari menjaga lingkungan masing masing dari ancaman sampah plastik mencemari laut karena sangat mempengaruhi rantai makanan yang ada," ujar dia kepada tribunmanado.co.id, beberapa waktu lalu.
Bahaya pencemaran ini berkaitan dengan rantai makanan di Laut.
Ia menyebut ada namanya mikro plastik atau sampah plastik yang ukurannya kecil.
Mikro plastik ini dikonsumsi ikan di laut.
"Ikan makan mikro plastik nanti ika kita makan, siapa yang sakit kita kena dampaknya?," ujar dia.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Tienneke Adam mengajak semua pihak harus sama-sama kerja sama
"Kita gotong royong, harus mapalus, karena kalau hanya satu pihak sulit mengurangi sampah plastik," katanya.
Masyarakat ikut bersih-bersih sampah, mencegah sampah terbuang ke laut, sementara pemerintah menyiapkan sarana pra sarana, semisal tempat sampah dan pengangkutan serta pengolahan. Semua harus terintegrasi.
"Nanti akan lengkapi (sarana)kerja sama pemkab/pemkot sediakan tempat sampah. Namun kita punya niat dulu, kesadaran soal bersih mulai dari sendiri," kata Tienneke Adam.
Sulawesi Utara Gelar Gerakan Bulan Cinta Laut, Klaim 'Panen' 6 Ton Sampah di Laut