TRIBUNMANADO.CO.ID - Cerita Alkitab ini akan membahas kisah 3 pemuda yang memiliki iman yang kuat.
Mereka adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Mereka merupakan orang Israel dari Kerajaan Yehuda yang kemudian bekerja di Babel.
Baca juga: Cerita Alkitab tentang Yusuf yang Ganteng Digoda Istri Potifar
Dalam kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego ini ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil untuk dijadikan pembelajaran dalam menghadapi kehidupan kita.
Kisah ini sangat menggugah hati ini, kita melihat bagaimana Sadrakh, Mesakh dan Abednego karena iman dan kesetiaan mereka kepada Tuhan mereka rela masuk ke dalam dapur perapian yang tujuh kali lebih panas daripada mereka harus menyembah patung sesembahan yang dibuat oleh raja Nebukadnezar.
Kisah mereka bermula ketika 3 pemuda ini bersama Daniel dibawa ke Babel karena Nebukadnezar "bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan, yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat,
Berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
Dapur Api
Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya 60 hasta dan lebarnya 6 hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel, lalu menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu.
Setelah mereka semua berkumpul, berserulah seorang bentara dengan suara nyaring:
"Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu; siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!
"Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi-bunyian itu, maka sujudlah mereka menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.
Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi. Berkatalah mereka kepada raja Nebukadnezar:
"Ya raja, kekallah hidup tuanku! Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu, dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.