TRIBUNMANADO.CO.ID - Temu Nasional (TUNAS) Jaringan GUSDURian resmi digelar.
Kegiatan itu dilaksanakan di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jum’at (14/10/2022) sore.
“Acara ini dimulai pada 14 Oktober 2022 dan akan berakhir pada 16 Oktober 2022,” ujar Ketua Panitia TUNAS GUSDURian 2022, Mukibullah.
Dan itu menghadirkan para pegiat GUSDURian dari berbagai tanah air,” tambahnya.
Mukibullah mengatakan bahwa secara keseluruhan yang hadir ratusan komunitas GUSDURian.
“Kurang lebih 1.300 pecinta Gus Dur hadir diacara ini,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, bahwa TUNAS GUSDURian tahun ini mengambil tema Menguatkan Integritas Gerakan, Meneguhkan Spirit Kebangsaan.
“Tema itu kita pilih sebagai langkah untuk mengintegritaskan gerakan Jaringan GUSDURian setelah pandemi melanda yang kini masih belum selesai,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Mukhib ini juga mengapresiasi kehadiran para peserta yang datang dari berbagai penjuru negeri.
"Saya ucapkan terima kasih atas kehadiran kader dan penggerak GUSDURian di seluruh tanah air. Ada yang naik mobil, nyewa bis, pesawat, maupun transportasi lainnya. Terlebih, juga hadir Komunitas GUSDURian Sorong, Papua,” ungkapnya.
Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian menambahkan, Jay Ahmad, GUSDURian itu tidak mengenal usia.
“Bilamana peserta TUNAS membawa anak bayinya, maka anak itu termasuk GUSDURian,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, menurut "kader idelogis Gus Dur" itu, bahwa acara TUNAS Jaringan GUSDURian yang dihelat di Surabaya ini telah mewakili semangat Nusantara masa lalu.
“Nah semangat yang telah menyatukan perbedaan yang ada ini, dan kini dilanjutkan oleh Gus Dur dengan pluralismenya,” ujar Khofifah.
Selanjutnya, acara upacara pemukulan gong oleh Nyai. Hj. Sinta Nuriyah menandakan bahwa acara TUNAS Jaringan GUSDURian 2022 resmi digelar.
Acara pembukaan TUNAS GUSDURian diakhiri dengan orasi kebangsaan oleh Alissa Wahid, Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian.
Alissa pun mengajak untuk seluruh kader dan penggerak GUSDURian di seluruh Indonesia, konsisten melanjutkan perjuangan Gus Dur.
"Yang kita punya adalah khidmat untuk Negeri," jelas Alissa.
Anak sulung Gus Dur tersebut juga menegaskan bahwa hati Gus Dur ada untuk mereka yang dilemahkan.
Para GUSDURiaan terus bergerak untuk mereka yang terpinggirkan, sekalipun tidak pernah tahu apakah yang kita lakukan dapat menghasilkan.
“Artinya apa, Filosofi gerakan GUSDURian itu seperti sapu lidi. Dulu awal-awal pendiriannya mungkin yang terlibat sekitar 30 komunitas.
Akhirnya sekarang kekuatan itu benar-benar bertambah. Sekarang sudah berdiri 155 komunitas dan hari ini ada sekitar 1.500 kader GUSDURian berkumpul di tempat ini,” pungkasnya. (Dra)
Baca juga: BREAKING NEWS, Kunjungi Sangihe, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Resmikan Pastori GMIST
Baca juga: Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Hadiri Ibadah Agung HUT ke-60 P/KB GMIM