Tapi kakak saya dapat tiket dari tetangga," kata dia.
Akhirnya korban berangkat ke Stadion Kanjuruhan dan teman kakaknya bernama Bachtiar, menelpon Kurnia pada pukul 23.00 WIB.
Bachtiar menanyakan kakaknya sudah pulang atau belum, kemudian ada telepon dari vokalis D'kross, Tiwus pada pukul 00.10 WIB.
Tiwus tidak menemukan korban di RSUD Kanjuruhan dan ternyata jenazah korban ada di RS Wava Husada.
"Mas Tiwus menangis di RS Wava. Saya tidak bertanya lagi. Saya lihat sudah banyak mayat di ruangan dekat IGD," terangnya.
Kurnia melihat jenazah kakaknya di ruang tersebut.
"Ada perempuan yang menangis di belakang saya sambil minta saya istigfar," imbuhnya.
Perempuan itu mengaku sempat ditolong korban saat keluar stadion bila tidak ditolong korban, mungkin perempuan itu meninggal.
"Kakak saya mengangkat perempuan itu," jelasnya.
Setelah menolong perempuan itu, korban masuk stadion lagi dan almarhum duduk di tribune selatan yang banyak gas air mata.
'Ya Allah, Nak!' Pecah Tangis Sugianto, Wajah Pucat Pasi Anak Sudah Jadi Jenazah, Korban Kanjuruhan
Sama seperti Kurnia, Sugianto, ayah M Nizamudin juga lemas saat tahu anaknya yang masih SMP tersebut meninggal akibat pertandingan Arema FC vs Persebaya.
Melansir Tribunnews, tangis Sugianto berkali-kali pecah setelah melihat wajah anaknya pucat pasi dalam selembar foto di kertas HVS berukuran A4.
"Ya Allah le," ujar Sugianto sambil menangis seraya meratapi foto wajah anaknya dalam lembar kertas HVS tersebut, Minggu (2/10/2022).
Ayah dua anak itu pun tak kuasa menahan tangis saat dihampiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang,
Baca juga: Sosok Brigadir Andik Purwanto, Polisi yang Tewas dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan, Bhabinkamtibmas