TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui setiap orang memiliki ketakuan sendiri.
Dikteahui jenis kesehatan mentar seperti gangguan kecemasan disebut Anxiety.
Terkait hal tersebut bagaimana cara mengatasi Anxiety.
Baca juga: Pedagang di Pasar Genggulang Kotamobagu Sulawesi Utara Keluhkan Kenaikan Harga Beras di Gilingan
Anxiety adalah jenis kondisi kesehatan mental atau yang disebut gangguan kecemasan, yakni anxiety disorder.
Dilansir dari Cleveland Clinic, anxiety membuat Anda sulit menjalani aktivitas sehari-hari.
Gejala anxiety, antara lain perasaan gugup, panik dan takut, hingga detak jantung yang cepat.
Sebenarnya normal saat seseorang memiliki kecemasan. Anda mungkin cemas atau gugup saat menghadapi masalah di tempat kerja, wawancara, tes, atau membuat keputusan penting.
Namun, perasaan cemas terkadang bisa bermanfaat. Misalnya, membantu menyadari situasi berbahaya dan memfokuskan perhatian, sehingga tetap aman.
Namun, jika gangguan kecemasan melampaui rasa gugup biasa dan ketakutan berlebihan dari waktu ke waktu, maka hal ini perlu diwaspadai.
Gangguan kecemasan yang terjadi tersebut biasanya berupa:
- Kecemasan yang mengganggu kemampuan Anda untuk berpikir dan bertindak.
- Sering bereaksi berlebihan ketika ada sesuatu yang memicu emosi Anda.
- Tidak dapat mengontrol respons Anda terhadap situasi. Gangguan kecemasan yang membuat Anda sulit menjalani hari.
Siapa saja yang berisiko mengalami gangguan kecemasan?
Campuran faktor genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan gangguan kecemasan.
Anda mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi jika memiliki beberapa hal berikut ini:
- Ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti rasa malu atau hambatan perilaku, merasa tidak nyaman dengan seseorang, dan menghindari, orang, situasi, atau lingkungan yang tidak dikenal.
- Peristiwa stres atau traumatis di masa kanak-kanak atau dewasa awal.
- Riwayat kecemasan keluarga atau kondisi kesehatan mental lainnya.
- Kondisi fisik tertentu, termasuk masalah tiroid dan aritmia jantung (irama jantung yang tidak biasa).
Gangguan kecemasan lebih sering terjadi pada wanita. Para peneliti masih mempelajari mengapa itu terjadi.
Ini mungkin berasal dari hormon wanita, terutama yang berfluktuasi sepanjang bulan. Mungkin juga wanita cenderung tidak mencari pengobatan, sehingga kecemasannya memburuk.