Doa

Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan, Ini Penjelasan dan Asal-Usulnya Menurut Ulama

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Apa itu Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar pun menjelaskan terkait Rebo Wekasan tersebut, khususnya tentang kepercayaan sebagai hari nahas atau sial yang sebenarnya tidak diperbolehkan.

“Nahas yang dimaksud adalah bagi mereka yang meyakininya, bagi yang mempercayainya, tetapi bagi orang-orang yang beriman meyakini bahwa setiap waktu, hari, bulan, tahun ada manfaat dan ada mafsadah, ada guna dan ada madharatnya," ujarnya.

“Hari bisa bermanfaat bagi seseorang, tetapi juga bisa juga nahas bagi orang lain.

Artinya hadits ini jangan dianggap sebagai suatu pedoman, bahwa setiap Rabu akhir bulan adalah hari naas yang harus kita hindari," ucapnya.

“Karena ternyata pada hari itu, ada yang beruntung, ada juga yang buntung.

Tinggal kita berikhtiar meyakini, bahwa semua itu adalah anugerah Allah,” jelas dia.

Lalu, apakah dilarang ibadah/salat di Rebo Wekasan?

Adapun keputusan musyawarah NU Jawa Tengah tahun 1978 di Magelang menegaskan bahwa salat khusus Rabo Wekasan hukumnya haram kecuali jika diniati salat sunnah muthlaqah atau niat salat hajat.

Untuk itulah, tetap dibolehkan untuk ibadah atau melakukan amalan pada hari itu dengan niat untuk mencari keberkahan.

Wallahu a'lam.

(Kompas.tv/Dedik Priyanto)

Tayang di Kompas.tv

Berita Terkini