Kisah Pilu, Lukas Enembe Ternyata Idap Penyakit Kronis Hingga Muncul Tanda Pembengkakan pada Kaki

Editor: Erlina Langi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabar Terkini Gubernur Papua, Lukas Enembe. Wakil DPRD I Tolikara Yohan Wanimbo jelaskan kondisinya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah pilu, Lukas Enembe ternyata idap penyakit kronis hingga muncul tanda pembengkakan pada kaki.

Lukas Enembe, Gubernur Papua dinyatakan dr Anthon Mote memiliki beberapa penyakit yang diderita, yaitu diabetes, stroke, jantung dan sedikit komplikasi ke ginjal.

dr Anthon Mote juga menyatakan kalau selama ini tidak ada hal serius pada kesehatan Lukas Enembe. Namun, saat ini telah muncul pembengkakan pada kaki.

Namun dikarenakan Lukas Enembe selaku Gubernur Papua terjerat sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi yang dinyatakan Alexander Marwata selaku Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin.

Maka Lukas Enembe tak dapat menjalani pemeriksaan kesehatan keluar Jayapura.

Meskipun begitu tim dokter Gubernur Papua dr Anthonius Mote mengatakan, pihaknya terus lakukan pemantauan kepada Lukas Enembe.

"Kami sudah lakukan sebagian pemeriksaan, serta konsultasi lewat video call ke dokter yang tangani bapak Gubernur di singapura," kata dr Anthon kepada wartawan, Rabu (14/8/2022) malam, di Swisbell Hotel, Jayapura, Papua.

Gubernur Lukas Enembe Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi. Pemprov Papua (Tribun Papua)

Baca juga: Siapa Sangka, Selain Lukas Enembe, Ini 2 Nama yang Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka Korupsi di Papua

dr Anthon menjelaskan, selama enam bulan terakhir kondisi orang nomor satu di Provinsi Papua ini terpantau baik.

"Bapak (gubrnur) memiliki beberapa penyakit yang diderita, yaitu diabetes, stroke, jantung dan sedikit komplikasi ke ginjal," ujar Anthon.

Menurut, dr Anthon, selama ini gubernur rutin lakukan kontrol ditangani oleh rumah sakit di Singapura dan Filipina.

"Kami tim dokter di Jayapura hanya melengkapi berkas yang akan disampaikan ke dokter yang tangani serta menindaklanjuti apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Dikatakan, selama ini tidak ada hal serius pada kesehatannya. Namun, saat ini telah muncul pembengkakan pada kaki.

"Pembengkakan karena penyakit komplikasi," katanya.

Ia menambahkan, semestinya gubernur lakukan kontrol ke dokter di Singapura, namun batal, karena adanya surat dari lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Gubenur Papua Lukas Enembe. (Dok. Dian Mustikawati/papuainside.com)

Baca juga: Sosok Lukas Enembe, Gubernur Papua Lulusan Unsrat Manado, dari PNS Hingga Terjun ke Dunia Politik

Baca juga: Sosok Lukas Enembe, Gubernur Papua Lulusan Unsrat Manado, dari PNS Hingga Terjun ke Dunia Politik

"Muncul tanda-tanda pembengkakan pada kaki sehingga semestinya gubernur mendapatkan penanganan medis," kata dr Anthon.

Masih menurut dr Anthon, kini tim kuasa hukum masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Surat rujukan ke Singapura dan Filipina kami sudah siapkan. Namun, semua tertahan."

"Terpaksa kami harus sedikit lebih ekstra dalam melakukan pengawasan di kediamannya di Kota Jayapura, Papua," tandasnya.

Profil Lukas Enembe

Lukas Enembe merupakan pria kelahiran Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967.

Dikutip dari Tribunnews riwayat pendidikannya diawali pada tahun 1983 ketika menjadi siswa di SD YPPGI Mami, Tolikara pada tahun 1980.

Namun setelah lulus, ia pindah ke Sentani, Jayapura dan melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Jayapura.

Enembe lulus SMP pada tahun 1983.

Gubernur Lukas Enembe pernah sebut Dimuka Bumi Ini yang Tidak Happy Itu Orang Papua. Kini tolak DOB. (Foto Dok.rri.co.id)

Baca juga: Profil Lukas Enembe, Gubernur Papua yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Gratifikasi Dana Miliaran

Ia pun melanjutkan pendidikan menengahnya dengan masuk ke SMAN 3 Jayapuran dan lulus pada tahun 1986.

Enembe pun melanjutkan pendidikan tingginya ketika menempuhnya di Fakultasi Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi Manado dan lulus pada tahun 1995.

Enam tahun berselang, Lukas Enembe sempat menempuh pendidikan di Christian Leadership & Second Leangustic, Cornerstone College, Australia.

Sempat Jadi PNS Sebelum Berkecimpung Sebagai Politisi

Usai lulus dari Universitas Sam Ratulangi, ia menjadi PNS di Kantor Sospol Kabupaten Merauke pada tahun 1997

Namun pada tahun 2001 ia banting stir dan berkarir sebagai politikus.

Di tahun pertamanya, Lukas Enembe langsung maju sebagai calon wakil bupati Kabupaten Puncak Jaya berpasangan dengan Eliezer Renmaur dan berhasil menang.

Tak sampai di situ, ia pun kembali maju dalam Pilkada sebagai calon bupati Kabupaten Puncak Jaya dan berpasangan dengan Henok Ibo pada tahun 2007.

Ia pun kembali menang dan terpilih sebagai Bupati Puncak Jaya pada umur 40 tahun.

Karier politik Enembe pun semakin melejit saat dirinya terpilih sebagai Gubernur Papua pada Pilkada 2013.

Ia berpasangan dengan Klemen Tinal sebagai wakilnya.

Setelah selesai menjabat, Enembe pun kembali maju dalam Pilkada Papua pada tahun 2018.

Ia kembali berpasangan dengan Klemen Tinal dan memenangkannya.

Mereka meraih suara sebesar 1.939.539 suara atau 67,54 persen suara.

Dengan raihan suara ini, ia kembali menjabat sebagai Gubernur Papua untuk masa jabatan 2018-2023.

Telah tayang di Tribun-Papua.com

https://papua.tribunnews.com/2022/09/15/pasca-ditetapkan-tesangka-ini-kondisi-kesehatan-gubernur-papua-lukas-enembe?page=all&_ga=2.56334635.1873289482.1663219557-1077657595.1663219556

Berita Terkini