Tak hanya supervisor, kepolisian juga mengamankan customer service.
Dalam praktiknya, pelaku yang berperan sebagai Customer Service bekerja untuk mengelola uang masuk dalam bisnis judi online di lokasi.
"Peran berikutnya customer service pada website judi online yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola adanya uang masuk sebagai deposit dari member dalam bentuk e-wallet," katag Zulpan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan, pihaknya menggeledah sebuah ruko yang dijadikan markas judi online di Kawasan Pantai Indah Kapuk.
"Pengungkapan kasus judi online dilakukan 12 Agustus 2022 pukul 02.00 WIB di Rukan Ekslusif Blok E nomor 39A Bukit Golf Mediterania Jalan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara," kata Aulia saat dikonfirmasi, Jumat (12/8/2022).
Dalam kasus ini, polisi mengamankan 78 orang. Lebih lanjut Aulia mengatakan, dari ke-78 orang tersebut kini masih dalam pemeriksaan.
Polisi juga tengah menyiapkan pasal persangkaan dalam kasus judi online ini.
"Yang diamankan ada 78 orang. Mereka diamankan karena diduga telah melakukan dugaan tindak pidana perjudian melalui media elektronik dan atau TPPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 2 jonto Pasal 45 ayat 2 UU nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 3, 4, 5 UU nomor 8 tahun 2010 tentang TPPU," kata Aulia.
Kapolda Sumut Gerebek Lokasi Judi Online Terbesar di Sumut
Komplek perumahan elit Cemara Asri di Percut Sei Tuan, Medan, Sumatera Utara digerebek, Selasa (9/8/2022) dini hari.
Lokasi judi ini berada di Kawasan Perumahan Elite Medan yang berkedok sebagai tempat kuliner dengan nama Warung WW.
Lokasi ini diduga kuat sebagai operator situs judi online terbesar di Sumut LEBAH4D, DEWAJUDI4D dan LARIS4D.
Tak tanggung-tanggung penggerebekan kompleks elite yang diduga menjadi lokasi judi online ini dilakukan langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak.
Turut serta dalam operasi penggerebekan ini Wakapolda Dadang Hartanto, Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda dan Waka Polrestabes AKBP Yudhi Heri Setiawan beserta seluruh jajarannya.
Sebanyak ratusan personel gabungan Brimob, Sabhara, Propam, Reserse, Intelijen ikut dikerahkan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan penggerebekan lokadi judi itu.
"Iya betul dini hari tadi, Pak Kapolda yang langsung turun lokasi judi online itu," kata Hadi.
Penggerebekan judi online juga terjadi di sejumlah wilayah polda lainnya.
Mantan Kabais Minta Mabes Polri Tangkap Bos dan Mafia Judi Online
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman B Ponto meminta Mabes Polri membongkar dan menangkap para bandar besar atau bos mafia judi online yang telah merusak bangsa.
Menurut Soleman, Mabes Polri harus memastikan, yang ditangkap tersebut adalah bandarnya, bukan hanya pelaku lapangan.
Hal ini disampaikan Soleman menanggapi berita belakangan Bareskrim dan sejumlah Polda telah menangkap para bandar judi online.
"Yang ditangkap itu benar-benar bos atau anak buahnya. Dilihat dulu yang ditangkap ini bos-bosnya atau cuma pelaku di lapangan. Jangan-jangan ini hanya pencitraan karena kasus Sambo (Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo)," ujar Soleman saat dihubungi wartawan, Rabu (17/8/2022).
Soleman mengingat agar Polri tidak boleh melindungi para bandar judi online ini.
Karena itu, kata dia, setiap kali ada penangkapan pelaku atau bandar judi online, maka harus segera diumumkan termasuk bos besar di balik judi online tersebut.
"Iya, harus dibuka ke publik. Begitu ditangkap, harus dibuka ke publik, ini ditangkap, bosnya siapa, harusnya begitu," tandas dia.
Soleman tidak menampik adanya peluang para bandar judi online masuk ke tubuh Polri untuk mengamankan bisnisnya.
Pasalnya, Polri merupakan pihak yang berwenang menangani dan menangkap para bandar judi online ini.
Menurut Solemen, jika ada anggota atau pejabat Polri yang terbukti terlibat dalam jaringan mafia judi online, maka sudah saat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengambil tindakan tegas.
"Betul, semuanya (harus ditindak). Makanya polisi itu tidak boleh gunakan anggaran dari luar, dia semua anggaran yang bisa teraudit (anggaran negara)," ungkap dia.
Dia beranggapan dampak besar jika aparat hukum sudah terlibat dalam jaringan mafia termasuk mafia judi online.
Menurut dia, tidak hanya keamanan dan ketertiban yang menjadi taruhan, tetapi juga merusak sistem hukum Indonesia yang pada akhirnya menghancurkan bangsa Indonesia.
"Bukan hanya merusak pertahanan dan keamanan, itu merusak bangsa. Sistem hukum kita rusak semua, yang terjadi apa, hukum rimba," tegas dia.
Belum lagi, kata Soleman, dampak judi online terhadap generasi muda.
Mereka akan dininabobokan dengan judi online sehingga lupa belajar untuk mengembangkan kemampuan agar menjadi generasi unggul, berkualitas dan kompetitif.
"Iya (generasi muda juga rusak), bayangkan berapa banyak anak muda yang terlibat judi online," pungkas Soleman.
(Tribunnews.com/Igman Ibrahim/Hasanudin Aco/Fandi Permana/Tribun Medan)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com