Brigadir J Tewas

Kata Irjen Fadil Imran saat Ferdy Sambo Jadi Tersangka, 7 Anggotanya Terseret Pembunuhan Brigadir J

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kata Irjen Fadil Imran saat Ferdy Sambo Jadi Tersangka, 7 Anggotanya di Polda Metro Jaya Terseret Pembunuhan Brigadir J.

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan momen saat Fadil berpelukan dengan Sambo beredar di media sosial.

Dalam video itu, tampak Fadil Imran mendekati Ferdy Sambo dan langsung memeluknya. Terlihat raut wajah sedih Ferdy Sambo kala mendaratkan kepalanya di bahu Fadil Imran.

Sesekali Fadil menepuk-nepuk bahu Ferdy Sambo seolah memberikan dukungan dan menunjukkan rasa simpati kepada Kadiv Propam Polri itu.

Fadil Imran juga mencium kening Ferdy Sambo yang tampak tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Pernyataan baru Polri

Setelah satu bulan kasus berjalan, polisi baru menetapkan tersangka pembunuhan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brgadir J.

Rupanya aparat kepolisian mengalami kendala dalam penyidikan di tempat kejadian perkara (TKP), rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Kompleks Polri, Duren Tiga, pancoran, Jakarta Selatan.

Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo pun angkat bicara soal kronologi dari awal olah TKP hingga penetapan tersangka.

Seperti diketahui, pembunuhan Brigadir J terjadi pada Jumat (8/7/2022).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Khusus (Timsus) pada Selasa (12/7/2022).

Setelah terbentuk, tim langsung bergerak asistensi dengan pihak Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya yang sudah lebih dulu menangani TKP.

"Timsus dibentuk oleh Pak Kapolri tanggal 12. Ketika tanggal 12 itu memang seperti yang disampaikan Bapak Kapolri kemarin, dalam proses asistensi kepada Polres Jakarta Selatan dan polda Metro, kita melakukan olah TKP pertama tanggal 12," ujar Dedi di program di Satu Meja Kompas TV, Rabu (10/8/2022).

Saat olah TKP pertama, Timsus langsung menemukan kejanggalan.

"Dari olah TKP tanggal 12, penyidik dari Bareskrim menemukan beberapa hal. kita melibatkan labfor, kita melibatkan Inafis dan juga kedokteran forensik. Dari situ ada pertanyaan dan kejanggalan yang dialami," ujarnya.

Anehnya, pada olah TKP kedua, Timsus justru menemukan sejumlah bukti penting, padahal saat olah TKP pertama tidak ada.

Halaman
1234

Berita Terkini