TRIBUNMANADO.CO.ID – Hingga Juni 2022 ada 136 kasus gigitan hewan yang terdata di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, dari jumlah tersebut sebanyak 89 orang memenuhi indikasi untuk diberikan vaksin.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe dr Handry Pasandaran saat ditemui di ruanganya, Rabu (20/07/2022). Dirinya menjelaskan bahwa tidak semua gigitan hewan itu rabies.
"Kalau kasus gigitan hewan itu cukup banyak tapi tidak semua gigitan hewan itu merupakan rabies," ucap Pasandaran.
Dia pun membeberkan untuk jumlah kasus gigitan hewan di tahun 2021 yakni sebanyak 185 dan hingga juni 2022 sebanyak 136 kasus.
"Data akhir kasus gigitan hewan tahun 2021 ada 185 kasus, tahun 2022 sampai bulan juni ada 136 kasus gigitan hewan dan yang memenuhi indikasi untuk diberikan vaksin sebanyak 89 orang," jelas mantan Direktur RS Liun Kendage Tahuna.
Disentil terkait dengan persediaan vaksin, dirinya mengakui bahwa masih disuplay dari Dinas Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Sedangkan untuk kebutuhan vaksin memang kita selama ini disuplay oleh dinas kesehatan provinsi dan pada 27 juni kemarin sudah dapat suplay vaksin verorab dari dinas provinsi, kalau kosong kita biasanya ajukan kembali, namun kita kita berusaha untuk selalu sebelum stoknya habis kita minta ke dinas provinsi," ucapnya.
Hingga saat ini, kata Pasandaran belum ada laporan Kasus kematian positif rabies namun untuk dugaan ada.
"Hingga sekarang belum ada laporan kasus kematian akibat rabies, karena sebuah kasus akan dinyatakan rabies bila ada tes uji lab, uji lab dalam arti kita ambil sampel dari pasien untuk kita bawa periksa ke laboratorium untuk membuktikan bahwa virus penyebab yang diduga rabies adalah penyebabnya adalah rabies," kuncinya. (Nel)
Baca juga: Akhirnya Terungkap Kesepakan Mediasi Nathalie Holscher dan Sule, Benarkah Akan Rujuk Kembali?
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas & SDM, Pemkot Tomohon Sulawesi Utara Berikan Pembekalan bagi Pengurus Koperasi