"Ibu saya marah hingga jatuh sakit karena memikirkan saya yang ternyata merantau hingga ke Papua," ucapnya.
Meski begitu kemarahan ibunya perlahan menghilang namun sudah dalam kondisi sakit hingga dipanggil sang pencipta.
"Dari hal itu ibu saya marah dan membuatnya jatuh sakit, namun setelah mengetahui bahwa saya merantau juga perlahan amarah ibu saya berkurang dan hingga akhirnya dipanggil sang pencipta," ucap Limi sambil meneteskan air mata.
Kata Limi, hal ini dia ceritakan agar para generasi muda bisa mengikuti semangat dan keyakinan untuk menggapai cita-cita.
"Kisah saya sengaja diceritakan disini agar penerus kita atau anak-anak muda bisa mengikuti jejak dirinya, baik itu keyakinan, dan spiritnya," tandasnya. (*)