Berikut fakta-faktanya:
1. 2 hari sebelum tewas masih sehat
Sertu Marctyan Bayu mulai bertugas di Timika, Papua pada Juni 2021.
Namun pada tanggal 8 November 2021, dia pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Sri Rejeki menuturkan, dua hari sebelum peristiwa tragis yang menimpa putranya, dia masih sempat menghubungi melalui video call.
Dalam perbincangan itu, ungkap Sri, korban nampak sehat tidak kurang satu pun.
Namun, setelah itu justru dikabarkan meninggal dunia.
2. Tubuh penuh luka lebam
Saat prosesi pemakaman, Sri melihat jasad putranya tersebut, namun, sempat dihalangi.
Setelah berhasil mendapat izin, dirinya kaget melihat jenazah putranya yang penuh luka lebam.
Melihat itu, dirinya curiga. Ditambah, hasil outopsi belum diterima hingga saat ini.
"Enam bulan lalu, meninggal dunia. Saya minta outopsi ulang. Tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil outopsi," ungkapnya dalam jumpa pers di RM Bunga Padi, Solo, Kamis (2/6/2022).
Dia menduga, kematian putranya tidak wajar.
Sri lalu mencari informasi perihal nasib tragis yang menimpa putranya itu.
Hingga akhirnya, dia mendapat informasi, putranya tewas lantaran dianiaya dua oknum seniornya di Timika.