Litosfer bukanlah bagian yang terus menerus membungkus bumi seperti kulit telur.
Litosfer sebenarnya terbuat dari potongan seperti puzzle raksasa yang disebut lempeng tektonik.
Pelat tektonik terus bergeser saat melayang di lapisan mantel yang kental atau mengalir perlahan di bawah.
Gerakan tanpa henti ini menyebabkan tekanan pada kerak bumi.
Tekanan terlalu besar menyebabkan retakan yang disebut patahan.
Ketika lempeng tektonik bergerak juga menyebabkan gerakan pada patahan.
Gempa bumi adalah gerakan tiba-tiba kerak bumi di garis patahan.
Energi yang memancar keluar dari patahan ke segala arah dalam bentuk gelombang seismik seperti riak di kolam.
Gelombang seismik mengguncang bumi ketika lempeng tektonik bergerak.
Ketika gelombang mencapai permukaan bumi, berakibat pada tanah dan apa pun di atasnya berguncang.
Guncangan gempa paling hebat sering terasa di dekat pusat gempa.
Namun, getaran gempa bumi dapat terasa dan terdeteksi ratusan bahkan ribuan mil jauhnya dari pusat gempa.
(TribunManado.co.id/Kompas.com)