TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak cara bisa dilakukan unttuk menurunkan berat badan.
Salah satunya dengan berolahraga.
Tapi bagaimana jika rutin olahraga tapi berat badan tak juga turun?
Dalam video di channel SB30 Health, Dr Sungadi Santoso atau akrab disapa Dr Sung menjabarkan beberapa alasan yang menggagalkan program penurunan berat badan.
Menurut Dr Sung, ada 5 sebab berat badan tak kunjung turun meskipun sudah diet dan olahraga.
Dan ternyata, lima hal penyebab gagalnya program penurunan berat badan itu sangat sepele.
Coba ingat kembali dan cek pola makan dan diet yang sedang dijalani, jangan-jangan enam hal ini masih belum diperhatikan.
1. Asupan Kalori yang Tidak Tepat
Banyak yang mengeluhkan sudah berolahraga dengan keras namun berat badan tak kunjung turun dan otot tak kunjung terbentuk.
Hal ini bisa jadi berasal dari anggapan karena jika sudah berolahraga, maka dapat makan dengan bebas.
Padahal, olahraga bukan berarti dapat membakar semua lemak dan kalori dari makanan.
Walaupun sudah berolahraga, pola makan tetap harus dijaga.
Bukan berarti harus mengurangi porsi makan atau tidak makan setelah berolahraga, namun perhatikan makanan yang masuk dan pastikan tidak memiliki kalori yang berlebih.
Usahakan makan sebelum jam 19.00 dimana kegiatan tubuh biasanya sudah tak banyak lagi.
Pilihlah makanan dengan karbo kompleks daripada karbo simpleks.
Karbo kompleks yang berasal dari gandum, kentang, beras merah, dan oats dapat dicerna lebih lama oleh badan dan disimpan sebagai energi.
Sedang karbo simpleks seperti nasi putih, gula tambahan, tepung-tepungan, dan minuman bersoda dicerna lebih cepat oleh tubuh, sehingga jika tidak berkegiatan, nutrisinya akan ditimbun sebagai lemak.
2. Kekurangan Kebutuhan Protein
Fungsi dari protein adalah untuk menambah masa otot.
Bagi yang sedang diet dan berusaha menurunkan berat badan, masa otot sangat diperlukan.
Masa otot yang kurang dapat menghambat proses pembakaran lemak.
Sehingga, jika masa otot bagus maka proses pembakaran lemak juga akan optimal.
Konsumsi makanan beprotein tidak boleh ditinggalkan saat sedang diet.
Makanan berprotein hewani adalah daging, telur, susu, keju, dan yogurt.
Sedangkan protein nabati dapat diambil dari tahu, bayam, dan kacang arab.
3. Tidak Cukup Minum Air Putih
Kebutuhan air setiap hari bagi setiap orang berbeda, tergantung dari aktivitas dan berat badan masing-masing.
Ukuran standarnya adalah 40cc untuk 1 kilogram berat badan.
Sehingga, untuk orang dengan berat badan 60kg, kebutuhan air minum mineral dalam sehari adalah 2400 cc.
Namun jika menjalani kegiatan yang sangat berat, konsumsi air mineral dapat ditambah mencapai 50cc/kg berat badan.
Konsumsi air mineral yang cukup dapat membantu menurunkan berat badan karena dapat membantu metabolisme dalam tubuh.
Jika kekurangan air, metabolisme tubuh menjadi tidak maksimal karena tubuh kekurangan cairan.
Selain itu, air putih dapat memberikan rasa kenyang dan mengindarkan rasa lapar.
Sehingga, saat merasa ingin ngemil, minum air mineral akan menahan keinginan untuk ngemil tersebut.
Karena bisa jadi, dorongan untuk ngemil itu bukanlah rasa lapar namun itu sinyal tubuh untuk menambah cairan.
4. Makan Banyak Setelah Berolahraga
Beberapa orang berolahraga dengan keras selama beberapa jam, setelah selesai berolahraga mereka merasa sangat lapar, dan akhirnya makan berlebihan.
Hal ini adalah praktek yang salah namun banyak dilakukan.
Biasanya hal ini dilakukan oleh orang yang baru mulai berolahraga.
Bagaimanapun, tubuh harus dibiasakan dengan pola olahraga dan pola makan yang imbang.
Sehingga setelah olahraga, usahan tetap makan dengan porsi yang wajar dan tidak berlebihan.
Dorong dengan air putih agar dapat lebih merasa kenyang.
Jika setelah olahraga malah makan dengan berlebihan, tentu saja berat badan akan susah turun.
5. Mengalami Stress
Stress ternyata menjadi satu penyebab dari gagalnya diet penurunan berat badan.
Beberapa orang merasa sangat ingin turun berat badan sehingga banyak menghindari makanan-makanan tertentu.
Ada yang lalu secara ketat dan ekstrim menghindari segala jenis karbo dan daging, lalu menahan lapar seharian.
Yang pada akhirnya memicu stress karena berat badan malah tak kunjung turun atau stress karena terlalu kejam pada diri sendiri.
Saat stress, tubuh memproduksi hormon NPY atau Neuropeptide Y.
Hormon tersebut membuat tubuh susah untuk membakar lemak.
Sehingga tubuh cenderung seperti yoyo yang jika turun makan akan cepat naik lagi.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com