Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw. ketika melihat hilal, menyampaikan doa tertentu. Doa tersebut diucapkan Rasulullah saw dalam setiap awal bulan ketika beliau melihat sendiri penampakan hilal.
أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عُثْمَانَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ أَبِيهِ وَعَمِّهِ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Sulaiman dari 'Abdurrahman bin Utsman bin Ibrahim, "Telah menceritakan kepadaku ayahku dari ayahnya dan pamannya, dari Ibnu Umar ia berkata, "Rasulullah saw. apabila melihat hilal beliau berkata, "Allahu akbar! Ya Allah, tampakkan hilal kepada kami dengan aman, iman, keselamatan, Islam dan taufik untuk melakukan apa yang dicintai dan diridhai Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah Allah." (H.R. Ad-Darimi)
Dari riwayat tersebut, do'a yang dibaca Nabi saw. berbunyi sebagai berikut;
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ
Latin: Allahumma ahillahu 'alaina bil yumni wal imani was salamati wal islami wattaufiqi lima yuhibbu Rabbuna wayardho robbuna wa Rabbukallahu."
Artinya: "Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah."
Selain doa yang disampaikan Rasulullah saw. ketika melihat hilal tersebut, terdapat doa lain, dari riwayat yang disematkan kepada Anas bin Malik, bahwa Rasulullah saw. ketika memasuki bulan Rajab berdoa, "Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (H.R. Thabrani).
Riwayat tersebut dianggap dhaif oleh sebagian ulama karena terdapat perawi yang lemah. Meskipun demikian, bukan berarti doa tersebut tidak dapat diamalkan.
Menurut Imam Nawawi dalam Al Majmu Syarah Al Muhadzdzab, yang ada dalam hadis dhaif, kecuali soal penetapan hukum dan ushul akidah, dapat dilakukan.
Dalam konteks doa menjelang Ramadhan ini, yang tidak diperbolehkan adalah meyakini bahwa doa tersebut diucapkan oleh Rasulullah saw.
Bacaan doa dalam riwayat tersebut berbunyi sebagai berikut.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Latin: Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan.
Artinya: "Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan." (*)
Telah tayang di: