Foto: Ilustrasi - Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Jalan Gempol Kunciran, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). (KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)
Densus 88 tangkap 4 terduga teroris di Jawa Tengah, Senin (14/2/2022).
Informasi yang dihimpun Tribunjateng.com terduga teroris laki-laki berinisial J (29), warga Dukuh Bangsren, Desa Gentanbanaran, Plupuh, Sragen, ditangkap di Jalan desa Dukuh Sawahan, Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen Senin (14/2/2022) pagi.
Kaur Umum Desa Gentanbanaran, Susilo mengatakan terduga ditangkap usai kulakan gas elpiji. Ketika berjalan pulang, terduga diamankan Densus 88.
Susilo melanjutkan, J merupakan pendatang dari Pasuruan, masuk di daerah Gentanbanaran pada 2019 setelah menikah dengan istrinya inisial N (25) warga Gentanbanaran.
"Dia ini pendatang dari Pasuruan, masuk di daerah Gentanbanaran pada 2019.
Kerjanya sehari-hari menjadi tukang potong rambut daerah Solo. Istri berjualan kelontong di rumah," kata Susilo.
Susilo mengatakan, dirinya tidak tau menahu perihal aliran apa yang dianut J. Dia mengatakan J merupakan warga yang tidak menonjol di wilayahnya. Untuk kronologi penangkapan, Susilo mengaku tidak mengetahui. Informasi yang dirinya himpun, setelah ditangkap, densus 88 melakukan penggeledahan di kediamannya.
Sang istri inisial N (25) mengaku suami diamankan pukul 06.00 WIB. Saat ditangkap motor beserta gas yang dikendarai J ditinggal di pinggir jalan.
"Kira-kira tadi jam 06.00 waktu ngambil gas, lalu ke rumah tidak mengambil apa-apa hanya ngambil hape aktif miliknya satu dan hape mati dua," kata J kepada wartawan.
Ibu satu anak tersebut mengaku kaget ketika tim Densus 88 mendatangi rumahnya pagi tadi. Dia mengaku tidak tau menahu mengapa suaminya diamankan.
Selain itu, Densus juga menangkap laki-laki berinisal M dan adik iparnya berinisial N diamankan oleh tim Densus 88 usai shalat subuh di depan Masjid Al Hidayah.
Hal itu disampaikan istri M, DP. DP mengaku baru mengetahui informasi tersebut dari salah satu jemaah masjid pada pukul 06.30 WIB.
"Saya dikasih tahu oleh salah satu jamaah masjid, kalau suami dan adik ipar dibawa sekelompok orang setelah salat Subuh, itupun saya baru diberi tahu sekitar pukul 06.30," tuturnya saat ditemui di rumahnya, Senin (14/2/2022).
Usai menerima informasi itu, tidak lama DP mendapatkan informasin resmi dari perangkat desa, lalu petugas datang membawa surat penggledahan.