ISIS

Pemimpin Tertinggi ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi Tewas saat Operasi Militer Pasukan Khusus AS

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi ISIS Abu Ibrahim al-Hashimi Tewas saat Operasi Militer Pasukan Khusus AS.

Charles Lister, rekan senior di Middle East Institute yang berbasis di Washington, mengatakan dia telah berbicara dengan penduduk yang mengatakan operasi itu berlangsung lebih dari dua jam.

"Jelas mereka menginginkan siapa pun yang masih hidup," kata Lister. "Ini sepertinya yang terbesar dari jenis operasi ini sejak serangan Baghdadi," katanya.

Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS, tewas dalam serangan Operasi Khusus AS di barat laut Suriah pada 2019.

Setelah pembunuhan itu, kelompok tersebut berada di bawah pimpinan al-Quraishi, seorang warga Irak yang pernah ditahan Amerika Serikat, sebagai penggantinya.

Dalam serangan terakhir, penduduk dan sumber pemberontak mengatakan beberapa helikopter mendarat di dekat Atmeh di provinsi Idlib,

kantong besar terakhir yang dikuasai oleh gerilyawan yang memerangi Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan ledakan terdengar di dekat rumah seorang militan asing.

Militan yang menjadi tersangka sasaran sedang bersama keluarganya pada saat serangan itu, kata seorang pejabat pemberontak yang menolak disebutkan namanya.

Seorang warga mengatakan beberapa orang tewas dalam serangan itu, sementara yang lain mengatakan penyelamat mengeluarkan setidaknya 12 mayat dari puing-puing gedung bertingkat, termasuk anak-anak dan perempuan.

Saksi mata mengatakan pesawat pengintai tak dikenal masih melayang di daerah itu setelah pesawat yang diyakini sebagai helikopter meninggalkan lokasi setelah serangan berakhir.

Pejabat pemberontak mengatakan, keamanan dari Hayat Tahrir al-Sham, kelompok pemberontak utama yang menguasai bagian barat laut Suriah, bergegas ke lokasi setelah serangan itu.

Barat laut Suriah - Provinsi Idlib dan sabuk wilayah di sekitarnya - sebagian besar dikuasai oleh Hayat Tahrir al-Sham, mantan Front Nusra, yang merupakan bagian dari al-Qaeda hingga 2016.

Beberapa tokoh jihadis asing yang memisahkan diri dari kelompok tersebut membentuk kelompok Huras al-Din (Penjaga Agama),

yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing, dan beberapa tahun terakhir menjadi sasaran serangan koalisi.

Selama bertahun-tahun, militer AS meluncurkan sebagian besar pesawat tak berawak untuk membunuh komandan tingkat atas al-Qaeda di Suriah utara, di mana kelompok militan aktif selama lebih dari satu dekade perang saudara Suriah.

Operasi koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap sisa-sisa sel tidur ISIS lebih sering terjadi di timur laut Suriah yang dipegang oleh Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi.

Artikel ini tayang di Kompas TV

Berita Terkini