"Keberangkatan empat penerbangan awal mengacu Kebijakan Umrah Satu Pintu (one gate policy) dengan menggunakan asrama haji Jakarta sebagai lokasi screening kesehatan dan titik awal keberangkatan yang dikoordinasikan oleh asosiasi PPIU," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya juga telah bersurat kepada PPIU dan Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia terkait dengan ketentuan penyelenggaraan ibadah umrah di masa pandemi ini.
Di sisi lain, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI di Jeddah, Eko Hartono mebeberkan jumlah jemaah umrah yang akan diterbangkan pada keberangkatan perdana besok.
"Iya rencana memang akan ada jemaah umrah tanggal 8 Januari nanti, sekitar 400-an orang dengan Lion Air," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan durasi pelaksanaan umrah dilakukan 11 hari seperti yang telah disampaikan sebelumnya.
Menurutnya persiapan menyambut jemaah di Saudi sudah siap. Termasuk persiapan karantina lima hari, gelang khusus, serta pengecekan sertifikat vaksin.
"Infonya terkait karantina sedang dibahas lagi, karena ada yang belum klop tentang masa karantina," katanya.
Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali menyebut pihak otoritas Arab Saudi sampai saat tetap membuka Kedatangan jamaah dari seluruh dunia.
"Masalah perbedaan waktu karantina tidak menjadi kendala. Karena pada intinya karantina, yang berlaku secara umum itu lima hari, itu yang diberlakukan sekarang.
Untuk pelaksanaan umrah tidak lagi tergantung kepada Tawakalna, bagi jemaah umrah. Karena jadwal pelaksanaan umrah atau salat di Raudhoh sudah ditangani oleh Muassassah/travel di Saudi," terangnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ibadah Umrah Dibuka 8 Januari 2022, 400 Jemaah Akan Diterbangkan ke Arab Saudi