Populer Nasional

Kolonel Priyanto Bohongi Panglima TNI soal Tabrak Lari Sejoli di Nagreg, Fakta Dibongkar Dua Kopral

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolonel Priyanto Bohongi Panglima TNI soal Tabrak Lari Sejoli Handi dan Salsabila di Nagreg, Jabar.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Kolonel Inf Priyanto atau Kolonel P hingga kini masih menjadi sorotan setelah perbuatannya terhadap dua sejoli, korban kecelakaan di Nagreg, Kab. Bandung beberapa waktu lalu.

Kolonel Priyanto adalah otak pembuangan korban kecelakaan di salah satu wilayah Jawa Barat itu.

Mirisnya, Kolonel Priyanto membuang salah satu korban kecelakaan tersebut dalam kondisi masih hidup.

Diketahui, Priyanto adalah pelaku yang menabrak dan membuang Handi Harisaputra (17) serta Salsabila (14).

Kondisi korban masih hidup setelah ditabrak oleh oknum tentara, Kolonel Priyanto. 

Bukannya dilarikan ke rumah sakit, korban malah dibuang ke sungai.

Pembuangan sejoli korban kecelakaan tersebut sempat ditolak salah satu pelaku.

Ia sempat ngotot supaya kedua korban dibawa ke rumah sakit. Namun Kolonel Priyanto menolaknya.

Kasus pembuangan sejoli korban kecelakaan lalu lintas di Nagreg, telah menggemparkan publik.

Menurut hasil penyelidikan, Jumat (24/12/2021), Markas Besar (Mabes) TNI mengungkapkan, tiga prajurit TNI AD yang terlibat dalam kasus tersebut adalah Kolonel Infanteri Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko, dan Koptu A Sholeh.

Selain itu, masih ada beberapa fakta terkini mengenai kasus pembuangan sejoli korban tabrak lari di Nagreg tersebut.

Diketahui kasus tersebut bahkan sudah di soroti para petinggi TNI.

Bahkan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa turut menanggapi kasus tersebut.

Kebohongan Kolonel P saat diperiksa kesatuannya setelah membuang tubuh sejoli ke sungai hingga tewas dibongkar Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Menurut Jenderal Andika Perkasa, terbongkarnya kebohongan Kolonel P setelah dua oknum TNI AD awalnya berdasarkan pengakuan Kopda DA dan Koptu AS saat diperiksa. 

Halaman
1234

Berita Terkini