Berita Kotamobagu

Kapolres Kotamobagu Diganti Setelah Kisruh PT BDL dan Ramai Tagar #SulutMenangis di Twitter

Penulis: Nielton Durado
Editor: Chintya Rantung
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Kotamobagu AKBP Prasetya Sejati.

Puncak dari kekesalan pihak keluarga, akhir masyarakat Adat yang ada di Dumoga Kabupaten Bоlmоng, melalukukan demo.

Demo tersebut berlangsung di Bundaran Paris Superstore, Kota Kotamabagu.

Pada demo tersebut, ratusan masyarakat Bolmong meminta agar Kapolda Sulut Irjen Pol Nana Sudjana menangkap aktor intelektual dibalik penembakan yang mengakibatkan seorang warga tewas di Desa Toruakat, yang terjadi di area PT BDL.

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Bolaang Mongondow Tengah Can Muliadi Mokodompit, mengatakan, kehadiran masyarakat di Bundaran Paris Kota Kotamobagu, untuk menagih ketegasan Kapolda Sulut.

Terutama mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut, dan mendesak agar menindak tegas oknum aparat yang diduga bermain di dalamnya.

"Mohon dilihat benar-benar oleh Bapak-bapak, ini ada oknum-oknum yang bermain dalam persoalan ini. Karena kalau tidak ada oknum yang bermain, maka penanganan persoalan ini tidak akan lambat seperti saat ini," kata dia.

Dari demo tersebut, kemudian muncullah Tagar #SulutMenangis yang ramai di Twitter.

Tagar ini muncul karena konflik lahan yang mengakibatkan penembakan Armanto Damopolii tewas belum diusut tuntas.

Masyarakat adat di Bolmong meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan.

“Kenapa kemudian (ramai) #SulutMenangis, karena kemudian kami prihatin persoalan tanah adat di Toruakat,” kata Can Mulyadi Mokodompit.

Menurut dia, Presiden Jokowi harus ikut turun mengusut masalah tersebut.

“Sehingga kami meminta Presiden Jokowi serta Panglima TNI dan Kapolri. Terutama Kompolnas harus turun untuk menyelesaikan. Komnas HAM juga harus turun memantau persoalan di lapangan,” ujarnya.

Menurut Mulyadi, masyarakat adat di Sulut sementara menghadapi masalah besar.

Menurutnya, polemik di Toruakat hanya satu masalah dari banyak kasus lain yang belum terungkap.

“Intinya begini, kami melihat bahwa persoalan tanah adat Toruakat yang sampai menyebabkan sudah terbunuhnya anak adat tidak selesai hanya dipermainkan seperti ini," kata dia.

Halaman
1234

Berita Terkini