- Obat berbentuk cairan seperti sirup berubah menjadi keruh, kental, ada endapan, terpisah, kemasannya berembun.
- Obat berbentuk salep, gel, krim berubah menjadi ada bagian yang terpisah, mengeras, kemasan lengket, kemasan berlubang, sebagian isi obat bocor.
- Obat bentuk injeksi isi cairan tidak tercampur kembali setelah dikocok.
- Bagian injeksi obat bengkok atau rusak.
- Obat semprot seperti inhaler wadahnya penyok atau berlubang.
Obat rusak atau kedaluwarsa tidak boleh dikonsumsi lagi karena kandungan pada isinya sudah tidak stabil dan rawan terkontaminasi kuman.
Oleh sebab itu, setiap obat perlu disimpan dengan cara yang benar, ya.
Sebelum dikonsumsi, pastikan teman-teman mencermati kondisi obat, tanggal kedaluwarsa, serta membaca anjuran yang ada di kemasan obat.
Mengonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa atau rusak bisa menyebabkan banyak masalah.
Berikut penjelasan tentang efek dari mengonsumsi obat rusak atau kedaluwarsa.
Efek Konsumsi Obat Rusak atau Kadaluwarsa
Dampak yang paling buruk dari mengonsumsi obat kedaluwarsa atau rusak adalah keracunan hingga munculnya penyakit yang lebih serius.
Namun, pada dasarnya obat yang kadaluwarsa akan kehilangan keefektifannya.
Sehingga mengonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa atau rusak bisa jadi tidak memberikan efek baik bagi kesehatan.
Tanggal kedaluwarsa pada obat dibuat untuk menjamin keamanan obat tersebut dikonsumsi.