G30S

Sosok Burhan Kampak, Algojo Pembantai PKI yang Mengaku Sering Datang ke Kostrad Untuk Minta Peluru

Editor: Finneke Wolajan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Burhan Kampak 'Kapak', algojo pembantai anggota PKI seusai tragedi G30S 1965.

Juga, mahasiswa simpatisan PKI menggelar demonstrasi di Malioboro dan tempat strategis di Jogja.

Bahkan, saat Ketika Comite Central (CC) PKI DN Aidit menyinggung HMI, itu membuatnya semakin tersinggung.


Pemberontakan PKI di Madiun (Wikipedia)

Hingga pucaknya saat G30 S PKI terjadi, Burhan ikut terjun dan melakukan perlawanan pada PKI.

Sebagai staf satu dalam Laskar Ampera Aris Margono dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia, Burhan memiliki lisensi untuk membunuh "License to kill"

Setidaknya ada 10 orang yang diberi pistol dan dilatih.

Mereka diberi pistol berjenis FN, lalu, Burhan seringkali datang ke markas Kostrad yang bertempat di Gedung Wanitatama, Yogya untuk minta peluru.

Dia beroperasi di daerah Luweng, Gunungkidul, kemudian Klaten.

Ketika mengeksekusi pada malam hari, para terksekusi ditutup matanya kemudian didorong dari tebing ke aliran sungai yang mengalir ke pantai selatan Jawa.

Kemudian, di Kaliwedi sebelah barat Klaten, sebelum melakukan eksekusi warga membuat parit sepanjang 100 hingga 200 meter untuk menaruh anggota PKI dan simpatisannya.

Artikel ini tayang di Grid.Id dengan judul Kisah 'Burhan Kampak', Algojo Pembantai PKI yang Mengaku Sering Datang ke Kostrad Untuk Minta Peluru

Berita Terkini