TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sebanyak 55 warga Kabupaten Minahasa Utara (Minahasa Utara) memberikan dirinya untuk perkembangan pendidikan di Minahasa Utara (Minut).
Mereka yang sebagian besar lansia menjadi tutor serta pendamping bahasa Tonsea di PAUD, TK, SD dan SMP di Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Bupati Minut Joune Ganda melepas tutor, pendamping, guru muatan lokal Bahasa Daerah Tonsea di PAUD, TK, SD, SMP Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (21/9/2021).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara Olvy Kalengkongan, tokoh masyarakat Tonsea Ramoy Luntungan, mantan Plt Bupati Minut Herman Dendeng serta pengurus dan anggota Paimpulun Ne Tonsea Nuwu.
Joune Ganda mengapresiasi para tua tua adat yang mau turun ke sekolah untuk melestarikan bahasa Tonsea.
"Terima kasih atas pemberian diri dari Tua-Tua adat yang dengan kerelaan mau ikut terlibat jadi pendamping, tutor pembelajaran bahasa Daerah Tonsea," katanya.
Ia berharap mereka dapat menularkan kemampuan berbahasa Tonsea pada siswa. Hingga muncul generasi muda yang maju namun tidak melupakan budayanya.
"Semoga kemampuan berkomunikasi anak didik dapat meningkat dan menimbulkan apresiasi terhadap budaya daerah sehingga bisa lebih mengenal serta berkemauan untuk menjaga budaya daerah yang kita miliki," katanya.
Joune Ganda menyatakan dirinya bersama Wakil Bupati Minut Kevin William Lotulung bertekad melestarikan budaya lokal.
Ia mengajak generasi muda Minut untuk belajar bahasa Tonsea.
"Ayo belajar bahasa Tonsea. Bahasanya asyik," ujar dia.
Kadis Pendidikan Minut Olvy Kalengkongan mengatakan, para tutor berusia rata rata di atas 50 tahun.
Mereka menjadi sukarelawan untuk mengajarkan bahasa Tonsea kepada siswa.
"Bahasa Tonsea akan jadi muatan lokal saat pembukaan sekolah nanti," katanya.
Sebagai tutor, ia menuturkan, tugas mereka adalah membimbing para guru untuk mengajar bahasa Tonsea.