"Karena dalam semenit pengikut saya naik hingga 500 orang, jadi saya syok dan tidak bisa tidur hingga pagi memandangi TikTok itu," ujar Surya.
Pria yang bekerja sehari-hari menjadi kuli bangunan ini mengatakan, berniat ingin membuat konten youtube ataupun TikTok bersama dengan keluarganya, bahkan seperti daily vlog untuk memberitahukan keseharian mereka.
Ia juga mengaku, ada beberapa orang yang Ingin mengambil keuntungan dari viralnya video-video mereka untuk mengajak masuk kedalam akun youtubenya.
"Memang ga banyak yang meminta, tapi adalah yang mau," ujarnya.
Ujar Sri Wahyuni Br Manurung, selaku adik dari surya mengatakan ia ingin membangun chanel youtubenya sendiri.
"Kamikan maunya ya buat cnhanel kami sendiri, keluarga kami bagaimana. Kami kompak dalam keluarga menjadi contoh bagi masyarakat lainnya," ujar Sri.
Katanya, meskipun kini mereka telah viral dan terkenal, tak sedikit netizen Yang membulli keterbatasan mereka.
"Kalau netizen kami ya ambil positifnya aja, kalau diikuti semua ya sakit. Tapi kita jadikan sebagai penguat aja," katanya.
Katanya, chanel youtube ini didukung oleh rekan-rekannya. Karena dengan viralnya mereka bisa membawa nama Kota Kisaran meroket hingga ke seluruh indonesia.
Lanjutnya, saat ini ia ingin menguatkan dirinya dan saudara-saudara.
"Kami masih bersyukur karena yang jelek itu hanya wajah kami, kalau diluar sana yang kaki dan tangannya puntung aja bisa maju, kami yang lengkap masa tidak bisa bersyukur," ujarnya.
Untuk kesehariannya, Sri Wahyuni Br Manurung bekerja sebagai pengrajin molen kacang yang dijajakan kewarung-warung dan juga dijual secara online.
Sementara, Kepala Lingkungan 5, Surya Mawardi mengatakan keluarga mereka merupakan keluarga yang baik dan tidak sungkan untuk bersosial.
"Mereka untuk sosial bagus kok dengan tetangga. Ikut di kegiatan lingkungan seperti wirid dan sebagainya," ujar Kepling.
Lanjutnya, Surya yang bekerja sebagai tukang bangunan merupakan tulang punggung keluarga, yang dimana bisa diandalkan oleh keluarga.