Doa Bacaan

Sambut Tahun Baru Islam, Baca Doa Awal dan Akhir Tahun, Lengkap Bacaan Arab dan Artinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Tahun Baru Islam. Berikut bacaan doa awal dan akhir tahun.

Keistimewaan puasa Asyura adalah menghapus dosa setahun yang lalu.

Kalender Muharram disusun berdasarkan perhitungan revolusi Bulan dengan matahari.

Jadi, durasi perhitungan hari dalam kalender Islam hanya 354 hari.

Jika dibandingkan dengan kalender Barat, tahun Islam mundur sekitar 11 hari setiap tahunnya.

Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam menjadi hari yang penting bagi umat Islam, karena menjadi penanda atau peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Tahun Baru Islam, menjadi sejarah dari penghijrahan Nabi Muhammad saw, dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Kemudian, tahun hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah itu dijadikan sebagai awal perhitungan bagi Kalender Hijriah.

Maka untuk menyambut perayaan tahun baru Islam, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun sebelum memasuki Tahun Baru Islam.

Umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa awal tahun saat memasuki 1 Muharram 1443 H, nanti.

Menurut Habib Sayid Utsman bin Yahya dalam kitab Maslakul Akhyar, berikut bacaan doa Nabi Muhammad pada Tahun Baru Islam:

Doa Akhir Tahun

Berikut bacaan doa akhir tahun:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Halaman
123

Berita Terkini