"Itu kan burung berhak hidup bebas, kasihan kalau dikurung," kata Supono menirukan jawaban Sumanto.
Masih melansir dari Tribun Jateng, perasaan Supono campur aduk.
Ia mendongkol, geli sekaligus terharu dengan jawaban Sumanto.
Supono memaklumi perbuatan Sumanto. Menurutnya, nasib Sumanto tak berbeda dari burung-burung di sangkar.
Ia tak bisa ke mana-mana, terpenjara di sisa usian karena ulah masa lalunya.
Nasib burung masih lebih baik, ketika dilepaskan, mereka masih diterima alam.
Beda halnya dengan Sumanto, ia mau pulang ke kampung halaman pun malah mendapat penolakan dari warga.
Kabarnya Terakhir Sumanto saat kembali Terekspos
Dilansir dari dari kanal YouTube Palas weleh-weleh dengan judul konten "6 Menit Lebih Dekat Bersama SUMANTO Si Manusia KANIBAL Dari Indonesia" pada Selasa (27/07), pemilik akun mengunggah kabar terbaru dari Sumanto si manusia kanibal.
Saat itu rombongan Haji Supono tengah diundang mengisi acara ke Desa Sukapura, Lampung Selatan.
Ikut bersama Haji Suppono, keberadaan Sumanto pun mencuri perhatian.
Meski kondisinya sudah membaik, tapi cara bicaranya kerap kali melantur.
"Guys, kata pengasuhnya kalau Sumanto ditanya A jawabannya B dan ngelantur berarti Sumanto asli," tulisnya dalam video.
"Pak Sumanto sampai di Lampung ini senang pak? Selain ke Hong Kong, katanya pernah ke luar negeri lagi pak?," tanya sang perekam video.
"Iyo seneng, nggone dhewek ya (ya senang, tempat saya sendiri). Ya waktu itu kerja tebang tebu teng GMP, belum pernah ke luar negeri. Keluarga kami keluarga Amerika," ungkap Sumanto.