Misalnya saja vaksinasi untuk warga lanjut usia (lansia) yang ternyata masih ada 80 persen dari 21,5 juta lansia yang belum divaksin.
“Masih 80 persen kaum lansia yang belum divaksin, artinya masih lebih dari 17 juta orang tua yang belum divaksin. Dan masih ada ratusan juta orang yang belum divaksin,” kata Reisa saat memberi siaran pers PPKM, Jumat (23/7/2021).
Dokter Reisa mengatakan Indonesia masih harus mengejar kekebalan kelompok atau herd immunity untuk melindungi seluruh lapisan rakyat Indonesia.
Sehingga booster baru akan diberikan kepada tenaga kesehatan.
Tenaga Kesehatan perlu mendapatkan booster vaksin karena peningkatan kasus Covid-19 di bulan Juni dan Juli, sehingga perlu segera dilakukan perlindungan sesegera mungkin dengan vaksin tambahan.
Sekiranya ada 560.000 kasus aktif di Indonesia saat ini, itu setara dengan setengah penduduk kota Jakarta Pusat.
Tenaga kesehatan kewalahan dan kelelahan, bahkan hingga terpapar virus corona yang menyebabkan kematian.
Oleh karena itu Nakes harus dilindungi dengan booster vaksin.
“Kita hanya punya ratusan ribu nakes yang harus merawat lebih dari setengah juta orang yang saat ini sedang mengidap Covid-19,” ujarnya.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) 2021, dr Reisa mengajak warga, khususnya para remaja usia 12-17 tahun untuk menyukseskan program vaksinasi pemerintah.
Ia meminta remaja untuk tidak ragu datang untuk vaksinasi di sentra vaksinasi maupun sekolah yang bekerja sama dengan Kemenkes menyelenggarakan program vaksinasi di sekolah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter Reisa Jelaskan Urgensi Booster Vaksin Diberikan kepada Tenaga Kesehatan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter Reisa: Efektivitas Vaksin Bagi Anak Baru Terlihat Jika 26,7 Juta Anak Remaja Sudah Vaksinasi
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter Reisa: Cara Kerja Vaksin Terhadap Anak Sama Seperti Pada Orang Dewasa