Cerita Alkitab

Kisah Yusuf Anak Yakub, Tetap Mengampuni Meski Dijual Saudaranya di Mesir, Dikenal Penafsir Mimpi

Penulis: Rhendi Umar
Editor: Rhendi Umar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Yusuf, Penafsir Mimpi yang Dijual Saudaranya, Beri Pengampunan Saat jadi Pimpinan Mesir

Meski istri Potifar menggoda Yusuf, Yusuf mengerti bahwa ia berdosa jika menuruti keinginan istri Potifar. Bukan tentang nasib pekerjaannya, bukan tentang apa yang dipikirkan Potifar, bahkan bukan tentang apa yang dipikirkan oleh orang banyak, Yusuf hanya memikirkan bagaimana tindakan tersebut di hadapan Allah. Yusuf ingat bahwa perzinahan adalah dosa seperti yang tertulis pada ayat Alkitab tentang dosa perzinahan. Karakter ini sesuai dengan pengertian takut akan Tuhan.


Kisah Yusuf, Sosok yang Saleh, Ahli dalam Menafsirkan Mimpi Raja Hingga Dibuang Kesebelas Saudaranya (Ist)

2. Penuh kasih dan pengampunan

Kita telah mengerti betapa kejinya yang dilakukan oleh saudara-saudara Yusuf. Bahkan, mereka tidak lagi mencari tahu kabar tentang Yusuf, bahkan melupakannya. Yusuf, dengan posisinya sebagai orang kedua di Mesir, tentu memiliki kesempatan yang besar untuk memberikan hukuman pada saudara-saudaranya. Ia memiliki kuasa untuk melakukan balas dendam. Namun, karakter Yusuf dalam Alkitab yang penuh kasih dan pengampunan menghalau semua itu. Ia memilih untuk mengampuni saudara-saudaranya dibandingkan membalas dendam sesuai dengan yang tertulis pada ayat Alkitab tentang pengampunan.

3. Bertanggung jawab

Dari hanya seorang budak di rumah Potifar, Yusuf kemudian menjadi kepala rumah tangga. Dari hanya seorang tahanan, Yusuf kemudian menjadi kepala penjara, bahkan lebih lanjut lagi ia menjadi orang kedua di Mesir. Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan terus menyertai Yusuf dan membuat segala pekerjaannya berhasil. Namun, satu hal yang perlu kita ketahui bahwa itu tidak mungkin terjadi jika Yusuf tidak bekerja dengan baik. Tentu, penyertaan Tuhan selalu hadir beriringan dengan usaha Yusuf untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaannya. Ini menunjukkan karakter Yusuf yang bertanggung jawab dalam tugasnya.

4. Rendah hati

Kejadian 41:16 Yusuf menyahut Firaun: “Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun.”

Pekerjaan Yusuf selalu dianggap baik. Ia dipercayakan akan segala sesuatu, bahkan untuk menafsirkan mimpi Firaun. Namun, ini tidak membuat Yusuf menjadi sombong dan berpikir bahwa ia dapat melakukannya karena kekuatannya sendiri. Ia terus mengingat bahwa Allah yang memampukannya. Penyertaan Allah selalu ada sehingga segala pujian bukan ia yang layak mendapatkannya, tetapi Allah yang layak. Pernyataan Yusuf kepada Firaun dalam Kejadian 41:16 menunjukkan betapa rendah hatinya Yusuf. Yusuf menunjukkan ciri-ciri rendah hati menurut Alkitab.

Itulah karakter Yusuf dalam Alkitab. Karakter ini tentunya merupakan buah-buah Roh Kudus yang dikaruniakan oleh Roh Kudus. Jika kita ingin memiliki karakter seperti Yusuf, kita harus meminta pertolongan Roh Kudus. Lebih lagi, kita harus semakin mendekat kepada Allah.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Berita Terkini