MANADOTRIBUN.CO.ID, Manado - Matahari bersinar terang pada Rabu (23/6/2021) siang.
Namun kelam turun di Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, kota Bitung, Provinsi Sulut, Rabu (23/6/2021).
Api mengamuk, diduga dari sebuah rumah kos kosan, kemudian menghanguskan di 131 warga plus masjid.
Suasana begitu mencekam. Layaknya mau kiamat, warga menjerit, berteriak - teriak parau, manangis dan berdoa
menyebut kebesaran Tuhan.
Api begitu cepat, dibawa angin kesana kemari. Warga lari tunggang langgang.
Beberapa jam kemudian, api mati. Tapi warga masih takut mendekat. Karena suhu masih panas.
Segalanya panas. Dinding, jalan hingga udara.
Ketika ribuan ton air ditumpahkan dari pemadam kebakaran, warga menyerbu ke rumah masing masing.
Coba menyelamatkan barang yang masih tersisa.
Seorang ibu hanya berhasil menyelamatkan sebuah kursi panjang. Di atasnya, sang anak tertunduk lunglai, setelah bergulat
dengan derita.
Pemandangan lain tak kalah menyakitkan. Ibu menggendong anaknya yang masih bayi, mencari tempat perlindungan, entah
ke arah mana.
Ratusan warga hanya baju di badan dan bingung tidur di mana malam ini. Masa depan mereka gelap.
Agustina: entah mengapa hidup saya seperti dikejar api
Kebakaran yang menimpa sekira 80 an rumah di Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, kota Bitung, Rabu (23/6/2021) bak deja vu bagi Agustina.
Enam belas tahun lalu, rumah Agustina di pusat kota Bitung terbakar.