Pertama, konsumsi dalam jumlah besar dapat menurunkan kesuburan. Berdasarkan studi berjudul “Chloroform extract of Carica papaya seeds induces long-term reversible azoospermia in langur monkey” menemukan bahwa pemberian ekstrak biji pepaya dalam dosis besar pada monyet menyebabkan kondisi yang disebut azoospermia, yakni kurangnya sperma di dalam air mani.
Penelitian lain berjudul “Antifertility effects of aqueous extract of Carica papaya seeds in male rats” pun mendapati hasil yang sama.
Penelitian terhadap tikus tersebut mendapati bahwa ekstrak biji pepaya mengurangi jumlah sperma dan motilitas sperma.
Kedua, biji pepaya mengandung benzyl isothiocyanate, senyawa yang juga ditemukan di banyak jenis sayuran silangan.
Dalam studi tabung reaksi berjudul “Benzyl isothiocyanate promotes apoptosis of oral cancer cells via an acute redox stress-mediated DNA damage response”, senyawa ini dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, terutama dalam hal pencegahan kanker.
Namun, apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, senyawa ini dapat memiliki sifat toksik terhadap tubuh.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Selama Ini Dibuang, Ternyata Biji Pepaya Mujarab untuk Penyakit-penyakit Berat,
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Jangan Dibuang, Ternyata Biji Pepaya Mujarab untuk Penyakit Berat Ini, https://aceh.tribunnews.com/2021/06/21/jangan-dibuang-ternyata-biji-pepaya-mujarab-untuk-penyakit-berat-ini?page=all