Kabar Israel

Konflik Israel-Palestina saat Ini, Ada Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu Didalamnya, Untuk Apa?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konflik Israel-Palestina saat Ini, Ada Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu Didalamnya, Untuk Apa?

TRIBUNMANADO.CO.ID - Konflik di Jalur Gaza memanas, Palestina dan Israel saling serang.

Pesawat-pesawat Israel melancarkan serangan udara di Gaza, pada Sabtu (15/5/2021) pagi dan kelompok militan Hamas melakukan balasan dengan menembakkan roket ke Israel.

Baku hantam itu terjadi pada hari ke-5 pertempuran antara Palestina dan Israel.

Menilik Konflik Israel-Palestina, dari Kebangkitan Zionisme hingga Berdirinya Negara Israel

Analis menilai, Hamas dan Israel sama-sama memiliki kepentingan masing-masing dalam bentrokan terbaru di Palestina 2021, yang terburuk sejak 2014. 

Hamas sebagai penguasa Jalur Gaza bertujuan menjadi standar de facto perjuangan Palestina, memanfaatkan kepemimpinan Otoritas Palestina yang melemah.

Dalam unjuk kekuatannya, Hamas telah meluncurkan sekitar 2.300 roket ke Israel sejak Senin (10/5/2021), yang mencakup Tel Aviv di utara sampai bandara Ramon di selatan.

Sementara itu Israel menyerang Palestina untuk memanfaatkan momen guna melenyapkan semua pengaruh Hamas di Gaza dengan menyerang infrastrukturnya, kata para analis.

Konflik Israel-Palestina terbaru bermula ketika Masjid Al Aqsa diserang jelang akhir Ramadhan.

Di tengah kekacauan itu, Hamas menetapkan ultimatum yang tidak realistis bagi semua polisi Israel untuk mundur dari kompleks Masjid Al Aqsa paling lambat pukul 18.00 Senin malam waktu setempat.

Tak pelak tenggat waktu itu tidak terpenuhi, dan Hamas langsung menembakkan roket ke Israel yang dibalas pemboman tanpa henti di Jalur Gaza.

Saat Militer Israel Beri Waktu Satu Jam untuk Jurnalis Selamatkan Diri sebelum Kantornya Dibombardir

Strategi dan taktik baru

"Ini adalah strategi dan taktik baru oleh Hamas untuk berusaha menghubungkan masalah Yerusalem dengan perlawanan di Gaza," kata Jamal Al Fadi profesor ilmu politik di Gaza, dikutip dari AFP.

Kemudian pengamat politik Leila Seurat dari Observatorium Dunia Arab dan Muslim yang berbasis di Brussels, Belgia, menyebut Hamas berusaha melemahkan posisi presiden Palestina.

"Presiden Palestina Mahmud Abbas sudah sangat lemah, (Hamas) memposisikan dirinya sebagai pelindung Palestina dan segalanya di atas Yerusalem."

Abbas untuk pertama kalinya dalam 15 tahun tiba-tiba menunda pemilu Palestina bulan ini, meski Hamas dan partai Fatah-nya Abbas telah menyetujui roadmap rekonsiliasi guna menambal perpecahan.

Abbas juga tidak menetapkan tanggal alternatif, dan mengatakan pemungutan suara tidak dapat dilakukan sampai Israel setuju semua penduduk Palestina di Yerusalem Timur dapat memilih.

Hamas yang tadinya berharap bisa mengamankan keabsahannya di kotak suara, langsung kesal mendegar hal ini.

"Tapi Hamas tidak mengendalikan kerusuhan di jalan-jalan kota, bahkan jika mereka ingin memanfaatkannya," kata Seurat.

Apa Itu Hak Veto Dewan Keamanan PBB? Hanya Dipegang Oleh 5 Negara, Berikut Sejarah dan Fungsinya

Apa yang diincar Netanyahu?

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang terpojok juga memanfaatkan momen ini untuk mencari modal politik.

Ia sedang berjuang mempertahankan jabatan setelah empat pemilihan yang tidak meyakinkan dalam dua tahun terakhir.

Bibi, sapaan akrabnya, dengan cepat menuduh Hamas melewati "garis merah". Dia memerintahkan militer menggelar Operasi Penjaga Tembok, dan kali ini tentaranya tidak hanya membalas dengan beberapa rudal.

Sejak Senin militer telah menggempur Gaza, dan mengerahkan pasukan di perbatasan wilayah dengan Israel, mengancam bakal melakukan invasi darat.

Perlindungan Iron Dome untuk mengatasi hujan roket Hamas juga berhasil mencegat sebagian besar roket, mengulur waktu bagi militer Israel untuk mengejar tujuannya.

Sejauh ini lebih dari 130 warga Palestina tewas dalam konflik ini, sedangkan jumlah korban tewas di Israel mencapai sembilan.

"Ketika orang Palestina keluar dari tempat persembunyian mereka, mereka akan menemukan banyak simbol kendali Hamas atas Jalur Gaza telah hancur, dari bank hingga pusat intelijen," kata mantan penasihat keamanan nasional Netanyahu, Yaakov Amidror.

"Segala sesuatu yang melambangkan Hamas sebagai pemerintah Jalur Gaza akan hilang, katanya kepada AFP.

"Israel berusaha menghancurkan kemampuan militer dan infrastruktur mereka, inilah yang namanya permainan".

"Jelas juga ada upaya untuk membunuh sebanyak mungkin anggota Hamas dan terutama para komandan di seluruh bidang ahli teknis yang memimpin sistem produksi".

Insinyur, ahli produksi roket, spesialis intelijen komputer, pembuat drone mini, semuanya menjadi sasaran serangan Israel.

Kisah Samah Jaradat, Wanita Palestina Ditangkap Israel Usai Lulus Kuliah, Lihat Langsung Penyiksaan

"Ini akan berdampak jangka panjang pada kemampuan untuk membuat senjata," kata sumber militer Israel.

Tentara Israel mengatakan dalam twit Sabtu (15/5/2021), bahwa serangan semalam telah menghantam terowongan Hamas di bawah hotel yang digunakan untuk menyimpan senjata serta "peluncur roket multi-laras.

Israel berusaha melemahkan Hamas dan mendorong jurang yang lebih dalam antara faksi-faksi Palestina yang terpecah-pecah, kata ilmuwan politik Universitas Gaza, Naji Shurab.

Namun dia memperingatkan, "Ini adalah skenario paling berbahaya karena dapat menyebabkan pemberontakan menyebar ke Tepi Barat, dan ini akan mengakhiri Otoritas Palestina, sehingga memperdalam ketidakpastian dan ketidakberdayaan generasi baru Palestina."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duel Kepentingan Hamas dan Netanyahu dalam Konflik Israel-Palestina 2021

Berita lainnya terkait Kabar Israel

Berita Terkini