MANADO, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak ada hari libur bagi Wali Kota Manado Andrei Angouw dan wakilnya Richard Sualang.
Di hari cuti kedua Idul Fitri, Jumat (14/5/2021), Andrei dan Icat - panggilan akrab Richard - berbagi tugas turun ke masyarakat.
Andrei mendatangi TPA Sumompo. Sedangkan Richard mengunjungi korban kebakaran di pusat kota Manado. Andrei tiba di TPA Sumompo Jumat siang.
Para pemulung serta warga mengira Andrei hanya akan mengamati "gunung sampah" TPA Sumompo.
Mereka terbelalak saat Andrei mendaki gunung sampah setinggi puluhan meter tersebut. Itu tindakan bahaya. Banyak beling dan paku di sana. Belum lagi ancaman longsor.
Tapi Andrei tenang-tenang saja mendaki. Di puncak, Andrei melakukan pengamatan. Dilihatnya proses pembongkaran sampah dengan seksama. Andrei lantas bertanya pada pemulung tentang kendala di TPA tersebut. Pertanyaannya sangat detail. Sampai hal paling kecil.
Baca juga: Apa Itu Zona Outer Rise? Sumber Gempa yang Mengguncang Wilayah Nias Barat 6,7 SR, Memicu Tsunami?
Baca juga: Hari Ini, Hanya 2 Kapal yang Layani Penumpang ke Kepulauan, Pelabuhan Manado Sepi
Solusi pun muncul. "Disini harus lebih banyak eskavator, agar proses pembongkaran lebih cepat," kata dia. Dia pun menghubungi provinsi untuk minta tambahan eskavator. Tak lama kemudian, satu eskavator merapat. Cepat dan tuntas.
Menurut Andrei, solusi jangka pendek masalah sampah adalah mendayagunakan TPA sumompo. "Sembari itu kita menanti beroperasinya TPA regional di Ilo - Ilo Minahasa Utara," kata dia.
Anggota DPRD Manado Ronny Makawata yang mendampingi Andrei mengaku sempat khawatir Andrei akan kenapa napa saat mendaki gunung sampah. "Disana banyak beling dan paku. Tapi syukur semua berjalan aman," kata dia.
Menurut dia, beradanya Andrei di puncak gunung sampah merupakan simbol bahwa Pemkot Manado siap
menaklukkan sampah di Kota Manado. Dari segi out put, langkah itu juga efektif dan solutif.
Sebagai anggota Dewan, ia siap mengawal upaya Pemkot Manado memerangi sampah di Manado.
Terpisah, di waktu bersamaan, Icad mengunjungi korban kebakaran di Rm Ria Rio, Cafe Ewako dan Balai Wartawan di pusat kota, tepatnya Kelurahan Pinaesaan.
Baca juga: 10 Hari Pertama Larangan Mudik, Penumpang di Bandara Samrat Manado Cuma 1.702 Orang
Baca juga: Apa Itu Metro? Sistem Terowongan Rumit Milik Hamas di Gaza, Jadi Target Pesawat Israel
Richard berdialog dengan warga. Ia menguatkan hati para korban bencana tersebut. Cara Icat berbicara sungguh penuh empati. Ia lebih banyak mendengar dari pada bicara.
Di ujung percakapan, Richard memberikan nomor teleponnya kepada warga. Hal serupa juga dilakukan oleh Angouw pada kesempatan yang berbeda.(art)