Kedua kasus ini melibatkan iming-iming perempuan.
Schvat menganggap wanita punya kekuatan luar biasa untuk mengorek informasi dan akhirnya mengumpankan badan juga dihalalkan untuk dilakukan Mossad.
Namun untuk wanita yang sudah menikah alangkah baiknya memberi tahu suaminya.
Sedangkan untuk agen pria Mossad tidak mendapat batasan untuk berhubungan dengan musuh wanita karena tidak dijelaskan dalam tulisan.
Direktur Tzomet Rabbi Yisral Rosen memuji penelitian Schvat dan menambahkan, "Agen wanita Mossad mungkin tak perlu berkonsultasi dengan Rabbi sebelum menjalankan misi."
Meski begitu tidak boleh sembarang wanita yang boleh menjalankan misi tersebut.
Prioritas jatuh kepada yang masih lajang dan juga memiliki lekuk tubuh menggoda.
Hal itu bisa menaklukan musuh dengan mudah terutama jika target mereka adalah laki-laki, menurut Israel.
Itulah sebabnya Rabbi Israel "menghalalkan" agen wanita mengumpankan tubuh sendiri kepada musuhnya, jika dalam konteks menjalankan misi sebagai agen Mossad.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Berita Tentang Kabar Israel Lainnya