Pada 14 Februari 2020, Tandi dan kelompoknya bertolak dari Ugimba dan ikut dalam rombongan gabungan sejumlah kelompok KKB yang dipimpin Lekagak Telenggen menuju Tembagapura, Mimika.
Selama berada di Tembagapura, gabungan Kodap TPNPB melakukan serangkaian penembakan, termasuk penyerangan kendaraan patroli Polsek Tembagapura.
Menurut Kapolda, gabungan KKB ini berupaya untuk mengganggu operasional PT Freeport Indonesia di Tembapura.
"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," kata Kapolda.
Lalu, Tandi kemudian ikut dalam rombongan Kali Kopi pimpinan Joni Botak dan Henky Wamang dari Tembagapura menuju Kuala Kencana, yang dekat dengan Kota Timika.
Hingga akhirnya pada 30 Maret 2020, mereka melakukan penyerangan di area Kantor Freeport di Kota Kuala Kencana.
Dalam penyerangan itu, seorang warga New Zeland bernama Graeme Thomas Weal (57) meninggal dunia.
Sedangkan dua karyawan lainnya bernama Jibril MA Bahar (49), dan Ucok Simanungkalit (57) terluka.
Pada kontak senjata 9 April 2020 itulah Tandi akhirnya tewas bersama Manu Kogoya.
Kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Timika, terjadi saat akan menyergap di sebuah rumah kayu.
Kapolda mengatakan, pihak keluarga berterima kasih karena jenazah Tandi bisa dibawa kembali untuk dimakamkan.
Karena biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka.
"Biasanya, mereka yang tergabung dengan KKB jenazahnya ditinggal begitu saja," ujar Kapolda. (Irsul Panca Aditra)
(Intisari.grid.id)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Begini Perlakuan KKB Papua pada Jasad Tandi Kogoya, yang Tewas Adu Tembak dengan Satgas TNI-Polri, https://bangka.tribunnews.com/2021/05/02/begini-perlakuan-kkb-papua-pada-jasad-tandi-kogoya-yang-tewas-adu-tembak-dengan-satgas-tni-polri?page=all