Sementara itu, berlayar ke tempat yang aman, Krishnan mengikatkan diri di INS Rajput, sebuah kapal perusak PD II yang sudah tua yang sebenarnya dikirim ke Vishakapatnam untuk dinonaktifkan.
INS Rajput akan berpura-pura menjadi INS Vikrant, berlayar keluar dari pelabuhan Vizag dan menghasilkan lalu lintas nirkabel yang padat.
Militer AL India sengaja membobol keamanan dengan membuat sinyal tidak rahasia dalam bentuk Telegram pribadi yang diduga dari salah satu pelaut Vikrant yang menanyakan tentang kesejahteraan ibunya yang "sakit parah".
(Foto: Kapal Selam PNS Ghazi tenggelam hantam dasar laut lalu meledak saat perang Indo-Pak India dan Pakistan 1971. (BCCL/All Rights Resersved)
PNS Ghazi mulai mencari Vikrant pada 23 November di luar Madras tetapi tidak menyadari bahwa dia terlambat 10 hari dan Vikrant sebenarnya berada di suatu tempat di dekat pulau Andaman.
Wakil Laksamana Krishnan memanggil Letnan Inder Singh, Komandan Rajput untuk penjelasan rinci dan memberitahunya bahwa sebuah kapal selam Pakistan telah terlihat dari Ceylon dan sangat yakin bahwa kapal selam itu akan berada di suatu tempat di sekitar Madras/Vishakaptanm.
Letnan Inder Singh pun menjelaskan bahwa setelah Rajput selesai mengisi bahan bakar, dia harus meninggalkan pelabuhan dengan semua alat bantu navigasi dimatikan.
INS Rajput berlayar keluar pada tanggal 2 Desember dan kembali ke Vishakapatnam pada tanggal 3 Desember dan kembali berlayar dengan seorang pilot di atas kapal,
tepat sebelum tengah malam tanggal 3/4 Desember dan saat membersihkan pelabuhan, melanjutkan perjalanan di sepanjang saluran masuk yang sempit.
Di saat kapal berada di tengah alur, tiba-tiba terpikir oleh Kapten bahwa "Bagaimana jika kapal selam Pakistan sedang menunggu di luar pelabuhan
dan menembakkan torpedo ke arah kami saat kami menurunkan pilot yang ada di kapal, di Pelampung Saluran Luar?"
Ia segera memerintahkan untuk menghentikan mesin dan menurunkan pilot.
Sementara itu, Ghazi yang tidak dapat menemukan INS Vikrant di sekitar Vishakapatnam melanjutkan peletakan ranjau pada malam 3 Desember ketika Pakistan mengisyaratkan dimulainya permusuhan.
PNS Ghazi datang ke kedalaman periskop untuk menetapkan posisi angkatan lautnya yang menjadi sangat sulit karena pemadaman listrik dan pemadaman semua alat bantu navigasi.