Kasus Pembunuhan

Nasi Sudah Menjadi Bubur, Pengakuan Adik yang Bunuh Kakaknya Didepan Ibunya: Saya Sekarang Menyesal

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi pembunuhan

"Usai membacok kakak, saya langsung pergi ke rumah Tante saya yang tidak jauh dari rumah sembari memegang celurit yang masih bersimbah darah," ungkap J.

"Saya pergi ke rumah Tante karena di rumah saya ramai, banyak warga melihat," tambahnya.

Kata J, celurit yang ia tebaskan ke bagian tubuh kakaknya itu adalah miliknya sendiri.

Tiga bulan lalu celurit itu ia beli melalui online seharga Rp 130 ribu.

Saat itu, J berniat membeli celurit tersebut hanya sebatas untuk pajangan dinding di kamarnya saja.

"Saya sekarang menyesal karena membunuh kakak kandung saya sendiri.

Walaupun sebenarnya saya tidak punya salah," sesal J dengan suara sesenggukan.

Tak hanya itu, J juga menceritakan percekcokan yang sempat terjadi dengan kakaknya pada tahun 2019 lalu.

Pada tahun itu, J pernah dilempari tripleks oleh kakaknya hanya gara-gara bernyanyi setelah buka puasa.

Namun, permasalahan tersebut kata J sudah selesai tanpa dendam apa pun.

Berita lainnya terkait kasus pembunuhan

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Aksi Brutal Adik Tebas Kakak Jelang Puasa, Orangtua Histeris Lihat Sang Anak Dibacok hingga Tewas, https://madura.tribunnews.com/2021/04/17/aksi-brutal-adik-tebas-kakak-jelang-puasa-orangtua-histeris-lihat-sang-anak-dibacok-hingga-tewas.

Berita Terkini