Kasus Pembunuhan

Nasi Sudah Menjadi Bubur, Pengakuan Adik yang Bunuh Kakaknya Didepan Ibunya: Saya Sekarang Menyesal

Editor: Glendi Manengal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi pembunuhan

"Lalu langsung menonjok mata saya sebelah kanan," tambah dia.

"Jadi saya sakit hati. Lalu saya membalasnya dengan cara dibacok pakai celurit," sambungnya.

Menurut pria yang hanya lulusan SMP ini, setelah dirinya ditonjok kakak kandungnya, ia tidak langsung membalas.

Namun, memilih pergi ke rumah tetangganya mengambil kartu keluarga (KK) milik ibunya.

Tapi, setelah pulang mengambil KK, sakit hati di dada J masih membara.

Saat itu J kalap dan langsung mengambil celurit yang digantung di dinding kamarnya.

Tanpa berpikir panjang, J langsung menebaskan celurit sepanjang 53 cm itu ke bagian tubuh kakaknya yang sedang duduk santai di beranda rumahnya.

Ujung celurit yang ditebaskan J megenai dada sebelah kiri kakaknya, tepat menusuk di bagian jantung.

"Saya tebaskan sekali saja," ujar J.

Pengakuan J, sewaktu ia dan kakaknya cekcok dan hendak membacok pakai celurit, disaksikan langsung kedua orang tuanya.

Sang ibu berteriak histeris saat melihat J hedak menebaskan celurit ke bagian tubuh kakaknya

Teriakan meminta tolong sang ibu pun terdengar warga setempat.

Namun, J terlanjur kalap, dan pembacokan yang dilakukan dia terhadap kakak kandungnya tak bisa dibendung siapa pun.

Foto : Ilustrasi pembunuhan. (istimewa)

Halaman
123

Berita Terkini