Info Kesehatan

5 Menu Sahur yang Sebaiknya Jangan Dipanaskan, Nomor 4 Tak Disangka, Malah Jadi Racun Tubuh

Editor: Alexander Pattyranie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi memanaskan makanan.

TRIBUNMANADO.CO.ID - 5 Menu Sahur yang Sebaiknya Jangan Dipanaskan dirangkum untuk pembaca setia tribunmanado.co.id.

Pasalnya, menu ini Malah Jadi Racun Tubuh bila dipanaskan.

TONTON JUGA :

Saat ini umat muslim di seluruh dunia menjalankan puasa wajib.

Puasa berarti menahan makan, minum, serta hawa nafsu dari subuh sampai matahari terbenam atau magrib.

Agar menjalankan puasa seharian penuh bisa lancar, orang-orang biasanya makan sahur.

Menu sahur pun biasanya disajikan sederhana, tidak seperti halnya ketika berbuka puasa.

Oleh karena alasan praktis, banyak orang yang kemudian menyimpan makanan pada malam hari dan memanaskan ulang saat sahur.

Foto : Ilustrasi berdoa sebelum makan sahur. (Pexels/Gabby K)

Namun, sebenarnya ada beberapa makanan yang justru bisa berbahaya dan berdampak buruk bagi tubuh ketika dipanaskan ulang.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah 5 makanan yang tidak boleh dipanaskan kembali karena nutrisinya bisa berubah jadi racun.

1. Bayam

Sayur bayam kaya akan nutrisi dan sangat bagus bagi pencernaan.

Bayam mengandung dua nutrisi yang baik bagi tubuh, yakni nitrat dan zat besi.

Namun, perlu untuk diperhatikan bahwa bayam tidak boleh dimasak hingga dua kali.

Nitrat bisa berubah menjadi nitrit, zat yang memicu terjadinya kanker, jika dipanaskan berulang kali atau berlebihan.

Ilustrasi bayam. (Well-BeingSecrets.com)

2. Kentang

Kentang merupakan makanan yang kaya akan karbohidrat dan bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi.

Makanan ini juga sering disebut sebagai solusi bagi mereka yang menjalani program diet.

Nah, ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu hindari memanaskan kembali kentang yang sudah dimasak.

Kentang yang dipanaskan lalu dibiarkan dingin akan menjadi tempat pertumbuhan bakteri C. botulinum.

Bakteri tersebut bisa mengakibatkan keracunan yang dinamakan Botulisme.

Gejalanya antara lain sulit menelan, sulit bicara, lemah, hingga pandangan kabur.

Kentang. (Freepik)

3. Jamur

Makanan yang tidak boleh dipanaskan lebih dari satu kali selanjutnya adalah jamur.

Jika ingin menyantap jamur selagi hangat, lebih baik memakannya sesaat ketika selesai dimasak.

Struktur protein jamur akan berubah menjadi senyawa berbahaya jika dipanaskan berulang kali.

Selain perubahan rasa dan kehilangan gizi, memakan jamur yang dipanaskan ulang bisa menyebabkan masalah pencernaan.

Foto : Ilustrasi telur mata sapi. (livestrong.com)

4. Telur

Siapa sangka, telur juga salah satu makanan yang tidak boleh dipanaskan lebih dari sekali.

Memanaskan telur yang sudah matang bisa mengubahnya menjadi racun yang menyebabkan masalah pencernaan.

Ilustrasi makanan bersantan, sayur nangka. (Sajian Sedap)

5. Masakan Bersantan

Orang Indonesia memang sangat gemar dengan makanan yang mengandung santan.

Makanan bersantan sangat identik dengan masakan Padang di mana rendang disebut sebagai makanan terenak di dunia.

Namun, perlu diketahui bahwa mengonsumsi makanan santan terlalu sering juga tidak baik bagi kesehatan.

Hindari pula memanaskan makanan bersantan berulang kali.

Hal itu dikarenakan lemak santan akan berubah menjadi lemak jahat yang memicu peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

BERITA PILIHAN EDITOR :

Baca juga: Hasil Liga Champions Liverpool Vs Real Madrid, Terukir Sejarah Baru, Imbang hingga Agregat 3-1

Baca juga: Bunuh Pacar Waria Usai Bercinta di Kuburan, Ngaku Awalnya Nurut Ajakan: Bang ke Tempat Sepi Yok

Baca juga: Sosok Rustini Murtadho, Istri Cak Imin yang Jarang Disorot Publik, Penampilannya Curi Perhatian

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Serba-serbi Ramadhan 2021, Sebaiknya Jangan Panaskan Kembali Menu Sahur Ini, Malah Jadi Racun Tubuh

https://style.tribunnews.com/2021/04/14/serba-serbi-ramadhan-2021-sebaiknya-jangan-panaskan-kembali-menu-sahur-ini-malah-jadi-racun-tubuh?page=all.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo

Editor: Suli Hanna

Berita kesehatan lainnya

Berita Terkini