Bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana.
Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain.
Berdasarkan laporan BPBD, insiden banjir bandang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi. Banjir yang melanda beberapa wilayah di tiga kecamatan terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau Wita.
Dr. Raditya Jati, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk dukungan penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan dukungan logistik akan segera dikirimkan ke lokasi terdampak.
Dukungan logistik yang telah didorong menuju lokasi bencana antara lain makanan siap saji 1.002 paket, lauk pauk 1.002 paket, makanan tambah gizi 1.002 paket, selimut 3.000 lembar, sarung 2.000 lembar, rapid test antigen 10.000 test, masker kain 1.000 buah dan masker medis 1.000 buah.
Banjir Malaka
Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/42021), pukul 08.00 waktu setempat.
Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap.
Wilayah-wilayah yang terdampak adalah di Kecamatan Malaka Tengah, terdiri dari Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), Kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat)
Dampak banjir berupa ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. TRC BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi. Banjir mengakibatkan jembatan penghubung kantor BPBD dengan ibukota Kabupaten Malaka terputus.
BPBD menggerakkan tangki air dan tangki pemerintah kecamatan untuk pelayanan air bersih.
Update Banjir di Flores Timur
Sejak Jumat 2 April 2021, daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami Badai Siklon Tropis dan 8 kabupaten/kota di NTT dilaporkan terdampak akibat cuaca ekstrem.
Salah satu daerah yang mengalami dampak dari badai ini sehingga menimbulkan korban Jiwa adalah di Pulau Adonara yang mengalami banjir bandang di hari Minggu 4 April 2021 dini hari.
Pulau Adonara yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengalami bencana banjir bandang. Dalam konferensi pers yang berlangsung virtual pada Minggu malam, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati menyebut korban banjir bandang hingga saat ini berjumlah 41 orang. Selain itu, ada 9 orang luka dan 7 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Berikut kronologi banjir bandang yang terjadi di Adonara:
- Hujan lebat mengguyur wilayah ini sejak Sabtu 3 April 2021 sore hingga subuh Minggu 4 April 2021
- Luapan Air dari Sungai dari wilayah perbukitan di sekitar Desa Horowura dan Hoko Horowura, Kecamatan Adonara Tengah.
- Banjir bandang terjadi di Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur pada Minggu 4 April 2021 subuh sekira pukul 01.00 Wita.
Akibat dari banjir bandang ini tidak hanya menyebabkan kehilangan harga benda tapi juga menyebabkan 44 orang meninggal dunia dan 7 orang dinyatakan masih hilang.
Berikut rincian korban meninggal dunia di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, 38 orang meninggal dunia (Total korban meninggal belum bisa dipastikan masih tertimbun lumpur), 5 orang luka-luka, 9 KK/20 jiwa terdampak.
Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka sudah dirujuk ke puskesmas, 7 orang hilang dan korban luka-luka masih dalam pendataan.
Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, 3 orang meninggal dunia, 40 KK terdampak, korban luka-luka masih dalam pendataan.
Kerugian material sementara puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir dan jembatan putus di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.(*)
Artikel ini telah tayang di:
Tribunnews.com dengan judul Lima Jembatan Putus Akibat Banjir Bandang Flores Timur dan judul Banjir di Kota Kefamenanu NTT, Polisi Bantu Evakuasi Warga dan judul UPDATE TERBARU Banjir Bandang di Flores Timur, 41 Warga Meninggal, 27 Hilang
Pos-kupang.com dengan judul Aksi Heroik Kapolres TTU Bersama Anggota dan Aparat TNI Selamatkan Warga dari Kepungan Banjir