TRIBUNMANADO.CO.ID - Citra bank pemerintah tercoreng lagi.
Tercorengnya citra bank dikarena perilaku oknum pegawainya sendiri.
Salah satu nasabah bank milik pemerintah menjadi korban penarikan uang.
Korban bernama Hj Rosmaniar, yang kaget saat melihat isi rekeningnya tersisa Rp 9 jutaan.
Padahal menurutnya saldo awalnya Rp 1,2 miliar lebih.
Ternyata pelakunya orang dalam yaitu Teller dan Head Teller.
Dua bekas pegawai Bank Riau-Kepri (BRK) Cabang Rokan Hulu, Riau, ditangkap polisi karena menilep tabungan nasabahnya. Jumlah tak tanggung-tanggung mencapai miliaran rupiah. Modusnya dengan cara memalsukan tandatangan.
Kejahatan atas pencurian uang nasabah atau dana nasabah raib ini tak hanya merugikan nasabah yang bersangkutan namun juga Bank sebagai lembaga keuangan terdepan dalam proses ekonomi.
Kejahatan perbankan yang melibatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab tak hanya menimpa bank milik pemerintah daerah, ataupun bank plat merah namun juga BPR hingga Koperasi Simpan Pinjam di pelosok desa.
Jadi pertanyaan sekarang, apakah masih aman menabung di lembaga keuangan di atas tersebut?
Kasus terbaru kejahatan perbankan ini juga kembali terjadi di Riau, khususnya Pekanbaru.
Kali ini, miliaran rupiah uang nasabah lesap tanpa sepengetahuan pemilik rekening yang menabung sebuah di bank plat merah.
Dari Rp 1,2 M Tersisa Hanya Rp 9 Juta Lebih
Hothasari Nasution kaget bukan kepalang mendapati rekening orangtuanya, Hj Rosmaniar nyaris habis.
Padahal saldo awal rekening ibunya tersebut berjumlah Rp 1.230.900.966.