"Sedang asyik you tube eh tiba - tiba sinyal hilang, kadang saya emosi," kata dia.
Tak hanya Aron yang emosi. Para prajurit TNI yang berjaga juga kadang naik tensi gara - gara laporan tak terkirim akibat sinyal tiba tiba hilang.
Laporan yang sudah disusun rapi pagi kadang nanti terkirim malam via WA.
"Akhirnya kami yang dimarahi atasan," kata seorang prajurit yang enggan namanya disebut.
Tak hanya internet, jaringan biasa pun sering ngadat. Julio salah satu pekerja mengatakan, ia sulit
berhubungan dengan istri dan anaknya di Manado.
"Saya menelepon, masuk, suara istri saya terdengar. Tapi ia tak mendengar suara saya," kata dia.
Tak kuat menahan rindu, ia pun menuju ke rumah pintar untuk mencari sinyal internet.
Di sana ia berebut sinyal yang tak seberapa dengan para siswa di sana.
Baca juga: IDENTITAS Potongan Tubuh Manusia di Apartemen Ambassador, Polisi: Korban Bunuh Diri
Baca juga: Pencuri Kabel Tewas Tersetrum di Gardu Listrik, Terpental Masuk Selokan, Warga Heboh Lihat Korban
Baca juga: 28-29 Maret PWI Sulut Gelar Konferensi Provinsi PWI Sulut, Pemilik Suara Silahkan Daftar
"Kadang mendengar suara anak dan istri beberapa detik saja sudah terasa sangat luar biasa," bebernya.
Rumah pintar itu jadi tempat para siswa yang hendak belajar daring lewat internet.
Internet di sana bak porsi nasi hemat.
Setiap siswa beroleh internet dalam porsi yang sangat kurang hingga hanya bisa membaca dan tak bisa mengunduh. Petrus, seorang remaja mengaku tak selalu mendapat sinyal internet.
"Harus berebut," kata dia.
Makanya, Petrus tak pernah menyia-nyiakan waktunya di dunia maya.
Ia langsung membuka Facebook, lantas mengirim pesan kepada seorang temannya di Manado, yang tak pernah ia kenal mukanya.