Selain itu, Prabowo diungkapkannya juga memberikan masukan mengenai kampanye pariwisata nasional berbasis kualitas, berkelanjutan dan budaya sesuai dengan tagline Kemenparekraf, yakni Thoughtful Indonesia.
Tagline itu dijelaskan Sandiaga Uno menekankan penciptaan pariwisata yang ramah lingkungan, seperti pengelolaan sampah hingga penataan estetika kota.
Selain itu, program pengurangan emisi kendaraan lewat penyediaan transportasi ramah lingkungan.
Salah satunya lewat pengoperasian trem listrik di destinasi wisata unggulan seperti Bali, khususnya kawasan Kuta, Legian dan Seminyak yang kerap padati wisatawan sebelum pandemi covid-19.
"Pak Prabowo juga bertukar pengalaman bahwa di beberapa negara Eropa sudah menerapkan parkir di area khusus yang terhubung dengan fasilitas transportasi berbasis listrik seperti trem.
Sehingga masalah transportasi ini bisa disolusikan di tengah pandemi," jelas Sandiaga Uno.
"Karena biasanya kalau sebelum pandemi ini kan keadaan, terutama di daerah-daerah padat di Bali itu sangat macet dan ini mengurangi kenyamanan dari wisatawan," tambahnya.
Bersamaan dengan itu, Prabowo katanya juga memintanya untuk menggandeng Pemerintah Daerah (Pemda) terkait penataan estetika kota, termasuk taman dan area publik.
Prabowo menginginkan agar pepohonan maupun tanaman hias dapat ditanam seragam, sehingga dapat menyempurnakan tampilan kawasan wisata.
"Itu juga satu masukan Pak Prabowo yang saya juga sangat surprise (terkejut), karena beliau sangat mendalami masalah pariwisata," imbuh Sandiaga Uno.
Tidak hanya itu, pertemuan yang berlangsung santai itu diungkapkannya juga membahas mengenai perkembangan pemulihan sektor parekraf nasional.
Di antaranya, penataan lima destinasi super prioritas, vaksinasi covid-19 bagi pelaku sektor parekraf nasional, konsep Desa Wisata yang berkelanjutan, pemberdayaan UMKM serta travel corridors.
"Harapan kita adalah bagaimana menebar harapan, semangat, bahwa kita akan bangkit kembali dimulai dari sektor pariwisata.
Itu yang kita harapkan," ungkap Sandiaga Uno.
"Dan secara tegas kami sampaikan pariwisata bukan bagian daripada masalah, ekonomi kreatif bukan bagian dari problem, tapi bagian dari solusi bangsa ini untuk keluar dari pandemi," tutupnya.