Galaxy Movie Studio Kembali Hadir, Belajar Membuat Film Epik Bermodalkan Smartphone

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga sineas Indonesia (berdiri): Yandi Laurens (Keluarga Cemara), Sammaria Simanjuntak (Demi Ucok), dan Joko Anwar (Pengabdi Setan, Gundala) menjadi mentor dalam Galaxy Movie Studio 2020.

Rezy Junio Bernessa yakin bahwa semua orang bisa membuat film.

Berawal dari kecintaan menonton film sejak bangku SMP, Rezy Junio Barnessa bertekad untuk menonton satu film setiap harinya hingga saat ini.

Masa-masa SMA dia habiskan untuk belajar dan menggali informasi tentang perfilman secara otodidak.

Dia yang akrab disapa Rezy sempat pesimis dalam membuat film karena keterbatasannya dalam melihat saat senja datang, namun ini menjadikan Rezy sadar bahwa hal ini membawa sudut pandang yang berbeda pada video-video yang dia buat.

“Galaxy Movie Studio membuat saya bereksplorasi dalam menciptakan film menggunakan ponsel pintar dan semakin yakin siapa saja bisa membuat film,” kata dia.

“Dari rangkaian acara yang ada, saya mendapatkan tips dan bisa bertanya secara langsung dengan para pelaku industri film Indonesia seputar seluk beluk pembuatan film dari awal hingga akhir,” lanjut dia.

Ia mengatakan, setelah meraih penghargaan Best Pictures, kesempatan ini menambah portofolio baru dan menjadi hal yang membanggakan bagi dirinya.

“Karya saya semakin dikenal oleh banyak orang dan saya yakin semua yang saya dapatkan bisa menjadi bekal untuk terjun ke industri film nantinya,” ujar Rezy.

Rezy menambahkan bahwa ponsel pintar Samsung yang digunakan selama membuat video sangat memudahkan dia dari proses pengambilan gambar hingga editing.

Tentunya Rezy juga merasa senang mendapatkan kesempatan kembali untuk merasakan bagaimana pembuatan film sesungguhnya bersama dengan sutradara dan mendalami industri perfilman Indonesia.

Melalui Galaxy Movie Studio, Rezy berharap dapat menginspirasi teman-teman dengan ketertarikan yang sama untuk membuat film sudah semudah dalam genggaman, sehingga semakin banyak cerita-cerita yang disampaikan melalui film-film yang ada.

Adapun Hasna Rafida Sari menyebut pengalaman adalah guru terbaik.

Sejak bangku SMA, Hasna Rafida Sari telah mencoba mengikuti festival sinema yang diadakan oleh sekolahnya.

Gadis asal Jawa Timur ini menjadi penulis naskah serta peran utama wanita yang akhirnya juga mendapatkan kesempatan menjadi pemeran wanita terbaik pada saat itu.

Hasna yang sekarang ini sudah menjadi mahasiswa, tentunya tertantang kembali untuk memperdalam bakatnya pada industri perfilman walau dia bukan dari mahasiswa perfilman.

Halaman
1234

Berita Terkini