Hal ini dituturkan oleh warga Tobayagan berinisial Y ketika dihubungi Tribun Manado, Rabu (3/2/2021).
Menurutnya, saat alat berat tersebut berada di portal pertambangan ada beberapa oknum polisi yang ikut menjaga alat berat tersebut.
"Ada polisi yang jaga, kurang lebih tiga orang lengkap dengan baju polisi," ucapnya.
Ia menambahkan jika oknum anggota kepolisian tersebut juga sangat marah ketika ada warga yang merekam, atau memotret aktivitas mereka.
"Kalau kami kesana, mereka selalu bilang jangan direkam atau difoto berulang kali," ucapnya.
Meski begitu, ia mengaku tak tahu jika anggota kepolisian tersebut bertugas di Polsek Pinolosian, ataupun Polres Bolsel.
"Kami tidak tahu, tapi yang pasti mereka masih polisi baru karena masih sangat muda," tegasnya.
Kabar adanya anggota kepolisian yang menjaga alat berat di Desa Tobayagan ini, ikut ditanggapi oleh Kapolres Bolsel AKBP Yuli Kurnianto.
Ketika dihubungi Tribun Manado, Yuli mengaku tak tahu menahu soal anggota yang ikut ambil bagian dalam tambang ilegal tersebut.
"Saya baru tahu sekarang ini," aku dia.
Namun perwira dua melati ini berkeyakinan jika polisi tersebut bukan dari Polres Bolsel.
"Sepertinya bukan dari Polres Bolsel, karena setahu saya tak ada anggota yang turun langsung ke tambang tersebut," aku dia.
Yuli pun menegaskan jika ada anggota yang ikut ambil bagian dalam pertambangan ilegal di Tobayagan.
Maka harus siap-siap mendapatkan sanksi.
"Kita akan sanksi tegas, kalau memang ada anggota yang terlibat," tegasnya.