"Ini akan berakhir dengan perselisihan di mana 8 orang akan dibunuh,
jadi lebih baik saya kehilangan ginjal dan jadi setengah hidup," terangnya.
Ia menjual ginjalnya di rumah sakit setempat yang sering melakukan transplantasi.
Orang yang mendapatkan ginjalnya adalah pria dari Kabul, ibu kota Afghanistan.
Mereka menyetujui persyaratan bersama.
Baca juga: 68 Tahun Dipenjara Hingga Tua, Pria Ini Terkejut Saat Keluar, Keluarganya Telah Tiada
Sejak operasi Najbullah tak bisa bekerja dan masih punya utang.
" Ginjal saya yang satunya sakit sekarang," keluhnya.
Seorang wanita bernama Khori Gul di kamp yang sama bercerita,
tahun lalu dia menjual ginjal untuk menyelamatkan suaminya, Amiruddin, dari debt collector Taliban.
Ginjal Khori Gul laku 290.000 Afghani (Rp 53,42 juta) yang berhasil membebaskan suaminya,
tetapi belum sepenuhnya melunasi utang.
"Saya sangat miskin dan suami sudah melakukan segalanya selama 10 tahun terakhir.
Kalau saya tidak berbuat sesuatu, lalu siapa?"
Terpusat di satu rumah sakit
Semua orang yang mengaku menjual ginjalnya berkata,