Gallardo lalu mulai bekerja untuk menyelundupkan narkoba yang menjadi perantara korupsi pejabat negara.
Tiba-tiba saja, pemerintah melancarkan Operasi Condor Pedro untuk memerangi narkoba.
Bos narkoba saat itu, Pedro Aviles, menjadi buruan dalam
operasi pemberantasan perdagangan kokain skala penuh.
Ketika Aviles terbunuh dalam baku tembak pada 1978, Gallardo,
bersama Quintero dan Carrillo, mengambil alih bisnis Aviles dan jalur perdagangan.
Selain itu, mereka juga menyatukan para bos narkoba kota atau “Plasa” di bawah bendera Kartel Guadalajara.
Gallardo lantas memodernisasi, mengomersialkan, dan menginternasionalkan narkotika.
Mereka menetapkan rute kokain dari Meksiko ke AS dan Eropa yang masih berlaku hingga saat ini.
Gallardo juga merupakan peletak dasar untuk sistem korupsi dengan negara Meksiko yang akan melindungi
kepentingan bersama berdasarkan prinsip Pax Mafiosa (Perdamaian Mafia) sebagaimana dilansir dari The Guardian.
Sistem tersebut bekerja dengan kartel, menjamin ketenangan jika pejabat yang korup membantunya menjaga
asal narkoba tetap mengalir melawan tantangan dari saingannya, sindikat yang lebih kecil.
Mereka mulai merampingkan model pencucian uang ke dalam ekonomi yang "legal" di utara dan
selatan perbatasan yang akan disempurnakan oleh penerus Gallardo: El Chapo.